Tantangan berat yang sedang dihadapi pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi pandemi virus corona baru (Covid-19) harus diiringi dengan semangat kebersamaan semua pihak.
- EKO-TREN Sabet Top Terpuji KIPP 2022 KemenPAN-RB, Gubernur Khofifah: Wujud Ikhtiar Sejahterakan Masyarakat
- Pj Gubernur Jatim Ingatkan Peran Penting Humas Sebagai Napas Organisasi dan Corong Pemerintah
- Pj Bupati Bangkalan Melantik Lima Kepala Dinas, Janji Tindak Tegas Pejabat Pelanggar
Terutama dalam menjalankan kebijakan pengendalian Covid-19 yang diterapkan pemerintah.
Begitu disampaikan Wakil Ketua MPR RI fraksi Nasdem, Lestari Moerdijat dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (1/8).
"Saat ini tantangan yang kita hadapi dalam pengendalian Covid-19 di tanah air sangat besar, baik di sisi hulu maupun hilir. Hanya dengan semangat kebersamaan sebagai sesama anak bangsa, kita akan mampu membebaskan Ibu Pertiwi dari hantaman virus Corona," kata Rerie, sapaan karib Wakil Ketua MPR RI itu, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Menurut dia, sejumlah strategi sudah diterapkan pemerintah dengan berbagai nama, mulai dari PSBB, PPKM mikro, PPKM darurat hingga PPKM level 1-4, yang saat ini pada fase perpanjangan hingga 2 Agustus 2021.
Muara dari kebijakan itu, kata Rerie, adalah membatasi mobilitas masyarakat.
Namun, kata Rerie, lantaran dalam menjalankan kebijakan tersebut belum sepenuhnya terbentuk komitmen kebersamaan yang kuat antara masyarakat dan para pemangku kepentingan, kebijakan itu belum mampu mengendalikan Covid-19.
Politikus Nasdem ini mengakui, ada sejumlah kota yang mampu menekan jumlah kasus positif Covid-19, namun lebih banyak daerah yang belum mampu menahan laju pertambahan kasus tersebut.
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air terus bertambah, per Sabtu (31/7) total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 3,4 juta, sejak diumumkan kasus pertama kali pada Maret 2020.
"Sementara positivity rate harian nasional pada tanggal yang sama tercatat 24,82 persen, masih jauh dari standard yang ditetapkan WHO yaitu di bawah 5 persen," tuturnya.
Rerie menyayangkan pertambahan kasus positif Covid-19 harian tertinggi pada Kamis (15/7) sebanyak 56.757 kasus, justru terjadi saat pemerintah menerapkan kebijakan PPKM darurat.
Demikian juga dengan angka kematian akibat Covid-19 tertinggi terjadi pada Selasa (27/7) yang tercatat 2.069 orang meninggal dunia.Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu melihat, belum terbentuk komitmen yang cukup kuat dari para pemangku kepentingan dan masyarakat dalam menjalankan kebijakan pengendalian Covid-19 di tanah air.
"Sejumlah pakar epidemiologi, bahkan memperkirakan upaya pengendalian Covid-19 akan dijalani dalam waktu yang cukup lama," katanya.
Pada kondisi tersebut, Rerie menilai, masyarakat dan para pemangku kepentingan membutuhkan dorongan semangat dalam setiap kesempatan agar tetap berkomitmen kuat dalam pengendalian Covid-19 di tanah air.
"Di bulan Kemerdekaan ini, menggelorakan semangat perjuangan diharapkan bisa jadi salah satu cara untuk meningkatkan komitmen anak bangsa lewat berbagai upaya, agar bangsa ini bisa merdeka dari jerat pandemi Covid-19," ucapnya.
"Karena berjuang merebut kemerdekaan, ujarnya, bukan melulu dengan mengangkat senjata," imbuh dia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dukung Forum Smart City Nasional 2023, Performa Optima Group Hadirkan Pameran Infrastruktur Berbasis Teknologi Informasi
- Terima Penghargaan 'Ibu Perangkat Desa Jatim’ dari PPDI Jatim, Gubernur Khofifah: Terimakasih Perangkat Desa Atas Seluruh Dedikasi untuk Jatim
- Walikota Surabaya dan Bupati Sidoarjo Jalin Kolaborasi Ekonomi dan Sektor Infrastruktur