Pelajar SD-SMP se Surabaya Bantu Sesama Pelajar Terdampak Pandemi Covid-19, Wali Kota Eri: Saya Kagum dan Terharu

Wali Kota Eri bersama forkopimda Surabaya/RMOLJatim
Wali Kota Eri bersama forkopimda Surabaya/RMOLJatim

Wali Kota Eri Cahyadi mengaku sangat kagum dan terharu terhadap gotong royong yang dilakukan oleh pelajar di Kota Pahlawan. 


Menurutnya, aksi para pelajar yang mereka namai dengan Gotong Royong Sekolah Peduli Suroboyo itu merupakan sesuatu yang bisa dijadikan contoh bagi masyarakat yang mempunyai rezeki berlebih untuk berbagi kepada yang membutuhkan.

“Ini menjadi contoh. Bayangkan anak sekolah saja bisa memberikan bantuan bagi Kota Surabaya. Nilainya sampai satu miliar lebih. Ini yang membuat saya kagum dan terharu. Tadi saya dibisikin Forkopimda, kalau kita mau belajar atau bertanya, jangan melihat siapa yang menjadi gurunya, tapi lihat apa yang sudah mereka lakukan,” kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (14/8).

Oleh karena itu, ia pun menyampaikan terimakasih banyak kepada bapak/ibu guru yang sudah menanamkan empati kepada muridnya. 

Tanpa bimbingan dari para guru dan tanpa kebersamaan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, semua ini tidak akan terwujud. 

“Terimakasih bapak/ibu guru yang sudah menanamkan empati di hati para pelajar di Kota Surabaya,” ujarnya.

Wali Kota Eri mengatakan, untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat nantinya, anak-anak harus memiliki rasa empati yang besar kepada orang di sekitarnya. 

Hal itu sudah ditunjukkan oleh pelajar di Surabaya melalui bantuan yang mereka berikan kepada pemkot maupun yang diberikan secara langsung kepada teman-temannya yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. 

Ia juga tidak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh pelajar atas bantuan yang sudah diberikan.

“Pemimpin itu harus memiliki rasa empati yang besar. Sudah terwujud di Kota Surabaya, ditunjukkan oleh adik-adik kita baik yang diberikan kepada pemkot maupun yang diberikan secara langsung kepada teman-temannya yang orang tuanya meninggal karena Covid-19,” katanya.

Ia memaparkan, pemkot hingga saat ini masih mendata berapa banyak warga yang menjadi yatim, piatu, dan yatim piatu karena pandemi Covid-19. 

Wali Kota Eri juga memastikan, Forkopimda Kota Surabaya sepakat untuk berjuang habis-habisan demi kepentingan masyarakat. 

Bahkan, ia mengaku Pemkot Surabaya berencana menyiapkan asrama bagi anak-anak yang rumahnya tidak layak huni. 

Tidak hanya itu, pemkot juga akan menjamin pendidikan mereka hingga jenjang kuliah.

“Jumlahnya hari ini ada sekitar 300-an, tapi kita masih data kembali. Fainsya Allah kita akan berikan asrama jika tidak punya rumah atau rumahnya tidak memenuhi, mereka bisa tinggal di asrama. Kita juga akan biayai pendidikannya sampai dengan kuliah. Sehingga, anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya ini masih merasa mempunyai keluarga besar, yaitu keluarga besar Kota Surabaya,” pungkasnya.

Seperti diberitakan Gerakan 'Surabaya Memanggil' rupanya tak hanya memantik empati seluruh stakeholder dan masyarakat untuk bergotong royong membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melawan pandemi Covid-19. 

Namun, pelajar di Kota Pahlawan pun tergerak bahu-membahu untuk menginiasi aksi sosial membantu sesama pelajar dan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. 

Aksi tersebut mereka namai dengan Gotong Royong Sekolah Peduli Suroboyo.

Secara simbolis, bantuan dari para pelajar Surabaya itu diberikan oleh pelajar kepada sesama pelajar yang kehilangan orang tuanya karena pandemi Covid-19. 

Prosesi penyerahan bantuan yang disaksikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya itu dilakukan di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (13/8) kemarin.