Harga cabai belakangan memang mengalami penurunan. Menurut Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin Kota Kediri Anik Sumartini, penurunan harga disebabkan dua hal yakni karena permintaan pasar dan pemberlakuan PPKM secara nasional, terutama di luar pulau Jawa.
- Pembangunan Jembatan Jongbiru Akses Menuju Bandara Dhoho Dipastikan Rampung Pertengahan 2024
- Lebaran 2024, Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang
- Pemkab Kediri Optimis Jembatan Jongbiru Selesai pada 1 Mei 2024
Anik menjelaskan, harga cabai tidak turun secara signifikan. Karena cabai sempat mencapai harga termahal kemudian turun secara bertahap. Misalnya delapan puluh, kemudian empat puluh, baru turun lagi menjadi dua puluh-lima.
"Memang ada penurunan harga cabai, tapi penurunan itu tidak terlalu signifikan. Hanya sekitar 1000 hingga 1500 saja. Penurunan harga cabai, karena memang ada PPKM secara nasional," katanya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (27/8).
Anik menjelaskan, berdasarkan data harga dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia Kabupaten Kediri di tingkat distributor, Cabai merah besar varietas Gada MK dengan harga Rp. 8.000 per kilogram, Imola Rp. 6.000, Cabai merah keriting Rp. 5.000.
Sedangkan untuk cabai rawit merah/ kecil, termahal adalah varietas Ori 212 Rp.10.500, dan termurah Mani/Prentul serta Tidar Rp 9.000, yang kemudian naik rata-rata Rp. 1000 kenaikannya. Penurunan harga ini, jika dilihat tren pertahunnya sebenarnya bisa diprediksi untuk kenaikan harga cabai. Kenaikan biasanya di bulan Januari dan Februari. Kemudian pada bulan Juni, Juli, dan Agustus mengalami penurunan.
- Pembangunan Jembatan Jongbiru Akses Menuju Bandara Dhoho Dipastikan Rampung Pertengahan 2024
- Lebaran 2024, Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang
- Pemkab Kediri Optimis Jembatan Jongbiru Selesai pada 1 Mei 2024