Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan Jawa Timur sudah lepas dari zona merah, proses pembelajaran tatap muka terbatas bertahap atau hybrid learning, sudah dapat dilaksanakan.
- Khofifah Ingatkan Pentingnya Bangun Kewaspadaan dan Mitigasi Bencana di Masa Musim Pancaroba
- Di Pelantikan dan HBH Muslimat NU Sumut, Khofifah Ajak Rajut Kembali Persaudaraan Pasca Putusan MK Terkait Pilpres 2024
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah Prabowo-Gibran Menang
"Alhamdulillah, di Jawa Timur ini yang level 3 dan 2 ada 29 kabupaten/ kota. Dan terhitung 2 hari yang lalu, juga sudah tidak ada zona merah, artinya proses pembelajaran tatap muka terbatas bertahap atau hybrid learning," kata Khofifah, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, usai meninjau secara langsung pelaksanaan vaksinasi untuk pelajar di SMKN 5 Jember, Kamis (2/9).
Dia menjelaskan pembelajaran tatap muka (PTM) bertahap sesuai Inmendagri nomor 35, yang direvisi menjadi Inmendagri 38 tahun 2021, sudah boleh dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas bagi yang sudah level 3 2 dan 1.
"Hybrid learning karena ada yang PTM dan ada yang pembelajaran virtual, ini tetap harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Dengan protokol kesehatan yang ketat. Dengan pengawasan satgas di masing-masing sekolah," sambungnya.
Khofifah juga mengapresiasi Satgas di SMKN Jember. Menurutnya Satgasnya keren, karena ada satgas dari teman sebaya, satgas dari guru dan satgas dari perwakilan wali murid.
Dia berharap untuk pelajar SMK, yang mendapatkan vaksinasi adalah kelas 12 dulu. Sebab, siswa kelas 12, apalagi SMK, harus nyambung dengan kebutuhan Dudika ( dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja).
"Supaya standard kompetensi, bisa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh market," terang Khofifah.
Pada kunjungan ini, Gubernur Khofifah juga memantau secara daring pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar SMA maupun SMK seluruh daerah di Jawa Timur. Bahkan Gubernur Khofifah berkoordinasi secara virtual dengan Kementerian Kesehatan, meminta dan mendorong Kemenkes untuk lebih banyak menyediakan vaksin untuk kaum remaja umur 12-17 tahun dengan jenis vaksin sinovac.
Dia menjelaskan pelaksanaan vaksinasi serentak dan dialog secara virtual di Jawa timur, sudah yang ketiga kalinya. Pertama vaksinasi serentak dan dialog secara virtual dilakukan dari Mojokerto, kedua vaksinasi serentak dan dialog virtualnya dari Sidoarjo dan yang ketiga, hari ini vaksinasi serentak dialog virtualnya dari Jember.
"Makanya tadi pesertanya ada Jember, Mojokerto, juga ada yang dari Probolinggo yang mengikuti dialog virtual," demikian Khofifah.
Hal senada disampaikan Bupati Jember Hendy Siswanto, dia menyampaikan Pemkab Jember terus berupaya menggenjot vaksinasi di semua kalangan, termasuk pelajar. Sebab, PTM terbatas sudah mulai digelar di sejumlah sekolah secara bertahap. Tentunya terlaksananya ini adanya dukungan vaksin dari Gubernur Jatim.
"Terima kasih atas dukungan Ibu Gubernur, datang ke Jember memastikan vaksinasi bagi para pelajar," tuturnya.
"Mohon ibu Gubernur apabila ada bantuan vaksinasi untuk para pelajar supaya Jember diprioritaskan supaya para pelajar kita dapat kembali belajar tatap muka," imbuhnya.
- Gerindra Tetapkan Gus Fawait Bacabup Jember
- Khofifah Ingatkan Pentingnya Bangun Kewaspadaan dan Mitigasi Bencana di Masa Musim Pancaroba
- Truk dan Bus Jurusan Banyuwangi-Bali Sudah Bisa Lewati Gunung Gumitir Jember