Musrenbang RPJMD 2025-2029 Resmi Disepakati, Surabaya Mantapkan Arah Pembangunan 5 Tahun Mendatang

Teks foto: Ikhsan/RMOLJatim   
Teks foto: Ikhsan/RMOLJatim  

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. 


Kegiatan yang menjadi tonggak awal penyusunan arah pembangunan kota lima tahun ke depan ini digelar di Graha Sawunggaling Kantor Pemkot Surabaya, Jum'at 3 Mei 2025.

Hasil kesepakatan Musrenbang RPJMD 2025-2029 ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Ikhsan, bersama Ketua Penyusunan RPJMD sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Irvan Wahyudradjad.

Selain itu, hasil kesepakatan ini juga ditandatangani oleh perwakilan dari akademisi, BUMD, Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemkot Surabaya, Forum Anak Surabaya (FAS), Karang Taruna, hingga Forum Relawan Difabel Indonesia (FORDIFA).

Dalam keterangan resmi yang diterima RMOLJatim, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang hadir diwakili Sekda Ikhsan menyampaikan bahwa momentum ini sangat penting untuk menentukan arah kemajuan Surabaya ke depan.

"Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, kita dapat bertemu dalam Musrenbang RPJMD yang menjadi titik penting dalam memulai arah kemana Kota Surabaya akan dibawa selama lima tahun mendatang,” kata Ikhsan saat membacakan sambutan Wali Kota Surabaya.

Ikhsan juga menggarisbawahi pesatnya perkembangan teknologi yang membawa tantangan besar terhadap dunia kerja. 

Di tengah transformasi digital, kompetensi sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci agar tidak tergilas zaman. 

“Tahun 2024 Kota Surabaya telah berhasil menurunkan pengangguran menjadi 4,96% dari semula 9,79% di tahun 2020,” imbuhnya.

Ia menuturkan bahwa Wali Kota Eri juga menekankan bahwa lima tahun ke depan, pembangunan akan difokuskan pada peningkatan akses dan kualitas pendidikan, kesehatan, serta pengembangan keahlian masyarakat melalui creative hub di 31 kecamatan. 

Di sisi ekonomi, transformasi harus terus didorong melalui kolaborasi dengan dunia industri dan usaha, serta penguatan UMKM dan pengembangan pariwisata kota.

“Kualitas sumber daya manusia menjadi modal utama dalam pembangunan. Menjamin akses pendidikan dan kesehatan untuk semua adalah prioritas penting dalam RPJMD ini,” tegasnya.

Meskipun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya mencapai 84,69 tertinggi di Jawa Timur, akses pendidikan tinggi tetap perlu diperluas. 

Karenanya, Ikhsan mengungkapkan bahwa dua rumah sakit daerah akan dibangun, dan Puskesmas terus diperkuat untuk layanan pencegahan penyakit dan penurunan angka stunting serta kematian ibu dan bayi.

"Kesehatan mental juga perlu menjadi perhatian, karena saya percaya, salah satu keberhasilan dari sebuah pemerintahan adalah ketika warganya sehat bahagia, lahir dan batin,” kata Ikhsan.

Tidak hanya itu, aspek lingkungan juga menjadi perhatian penting. 

Untuk itu, pembangunan harus tetap berwawasan keberlanjutan dengan peningkatan akses hunian layak, air bersih, sanitasi aman, serta infrastruktur jalan dan drainase. Termasuk pula terhadap tantangan fiskal.

“Histori APBD kita menunjukkan bahwa kemampuan fiskal kita setiap tahunnya tidak akan cukup untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, oleh karenanya alternatif pembiayaan serta kolaborasi sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Di akhir sambutannya, Ikhsan mengungkapkan bahwa Wali Kota Eri menginstruksikan seluruh unsur pemerintah untuk bekerja keras, cerdas dan ikhlas dalam melayani masyarakat.

"SAKIP kita sudah mencapai AA, reformasi birokrasi kita di tingkat pemerintah daerah menjadi yang tertinggi, layanan kita sudah digital, namun tidak cukup bekerja dengan keras dan cerdas, bekerja juga harus dengan ikhlas,” pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news