Soal Amandemen, Sudirman Said: Jangan Kira Rakyat Tidak Cerdas

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said/Net
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said/Net

Masyarakat Indonesia kini sudah paham persoalan prioritas, meskipun banyak narasi disuguhkan elite termasuk soal polemik amandemen dan masa jabatan presiden. 


"Jangan mengira rakyat tidak cerdas, bijak bestari," tekan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said dikutip dari akun Twitternya, Jumat (3/9).

Ia lantas menyinggung hasrat sejumlah pihak yang menghendaki penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode serta amandemen UUD 1945 yang belakangan ramai dibahas.

Bagi Sudirman Said, polemik amandemen dan masa jabatan presiden bukanlah hal mendesak yang harus dilakukan pemerintah.

"Bila ditanya apa yang harus diurus negara saat ini? Mungkin jawabnya adalah: Covid-19, kesenjangan, lemahnya hukum, dan korupsi. Bukan amandemen konstitusi, apalagi hanya untuk memperpanjang masa jabatan politisi," tandas Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat ini sebagaimana dimuat Kantor Berita Politik RMOL. 


ikuti update rmoljatim di google news