NIK Dikeluhkan Warga, Ini Penjelasan Sekretaris Dispendukcapil Bondowoso

Dispendukcapil Bondowoso/RMOLJatim
Dispendukcapil Bondowoso/RMOLJatim

Beberapa warga yang tidak dapat menerima bantuan sosial atau bansos akibat NIK tidak online, mengadukan hal ini ke pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Bondowoso.


"Masalah itu diketahui ternyata mereka menggunakan NIK baru ketika pindah tempat," kata  Sekretaris Dispendukcapil, Priyono Hadi Siswanto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (6/9).

Itu, sambung Priyono, sisa lama. Mereka tahu ketika mereka nyetak KTP.  Di NIK barunya nggak akan bisa. 

"Karena dia pasang sidik jari langsung ketemu kalau ganda," jelasnya.

Priyono menyebut,  ketika jaringan dua server di pusat yakni server SIAK dan DWH bermasalah, maka data NIK tersendat dan tidak dapat memperbaharui.

Menurutnya, server SIAK merupakan server yang online dengan Dispendukcapil setiap saat. Adapun server DWH secara teknis akan mengupdate data dari server SIAK. 

" Yang di pusat itu kan menangani se Indonesia. Yang di DWH itu kadang tersendat karena masalah itu," tuturnya.

Meski ia tak dapat menjelaskan jumlah NIK yang belum online, namun masalah tersebut perlahan-lahan mulai dapat diperbaiki. Karena sistem dan cara pendataannya di pusat lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

" Di pusat juga disediakan tenaga yang banyak. Bondowoso ini masuk di wilayah 2," urainya.

Hadi memastikan, pendataan NIK di tingkat kabupaten pada dasarnya tidak ada kendala, karena data lokal terkoneksi dengan SIAK pusat. 

Dispendukcapil Bondowoso dalam mengatasi masalah tersebut, menyediakan layanan Whatsapp bagi warga yang ingin mengirim dan memperbaharui data. Bahkan, pihaknya melibatkan masing-masing desa untuk kebutuhan administrasi warga saat mengambil bantuan sosial dari pemerintah.