15 SMA/SMK di Lima Kota Bersaing Paparkan Kinerja Bisnis di Regional Student Company Competition 2021

Regional Student Company Competition
Regional Student Company Competition

Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia), melalui Citi Peka (Peduli dan Berkarya) sebagai payung seluruh kegiatan CSR-nya serta dengan dukungan Citi Foundation, bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengimplementasikan program edukasi kewirausahaan Youth Entrepreneurship through A Digital Approach Initiative bagi 3.812 pelajar SMA/SMK di lima kota, di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar.


Menjelang puncak program pada November mendatang, para pelajar dari 15 SMA/SMK di Semarang, Surabaya, dan Denpasar bersaing memaparkan kinerja bisnis mereka dalam kegiatan daring Regional Student Company Competition 2021, Sabtu (11/9). 

Tiga perusahaan siswa (student company) terbaik hasil penilaian juri kalangan profesional berhak mewakili daerahnya untuk memperebutkan tiket emas ajang bisnis Asia Pasifik di kompetisi tingkat nasional.

“Citi Indonesia bersama PJI telah secara konsisten memberdayakan generasi muda untuk berwirausaha sejak tujuh tahun lalu, dengan nilai investasi hingga lebih dari Rp 18 miliar. Para siswa tidak hanya dilatih untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide bisnis, namun juga dibina untuk mampu bersikap adaptif dan responsif dalam menghadapi tantangan, terutama dalam menghadapi kondisi disruptif seperti pandemi Covid-19 ini. Hal ini sejalan dengan prakarsa global Citi dan Citi Foundation yaitu Pathways to Progress, yang berupaya mendorong percepatan peningkatan taraf hidup dan peluang ekonomi bagi generasi muda," kata Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari, melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim.

Program Youth Entrepreneurship through A Digital Approach Initiative memfasilitasi pelajar SMA dan SMK untuk mengasah keterampilan kewirausahaan mereka melalui pengalaman langsung mengoperasikan sebuah usaha mikro secara mandiri di sekolah. 

Para pelajar diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan serta memecahkan masalah di komunitas serta mengoptimalkan teknologi digital dalam operasi dan strategi bisnis mereka. 

Di awal program, mereka telah mendapatkan pembekalan dari sejumlah profesional bisnis, khususnya seputar pemanfaatan pemasaran digital, melalui Youth Entrepreneur Camp serta berlatih membuat keputusan bisnis melalui simulasi interaktif berbasis web JA Titan. Selama periode program, karyawan Citi Indonesia yang tergabung dalam Citi Volunteers juga terlibat aktif dalam memberikan pendampingan untuk berbagi pengalaman dan inspirasi.

“Di tengah situasi pandemi yang penuh tantangan, pengusaha muda ini membuktikan kepekaan terhadap perubahan perilaku konsumen dan dinamika pasar dapat membantu mereka mengembangkan strategi jitu dalam menjangkau target pasar. Selama empat bulan beroperasi, kelima belas usaha mikro ini berhasil memperoleh total pendapatan bisnis mencapai Rp 94,5 juta dengan mengandalkan pemasaran digital," jelas Robert Gardiner, Co-Founder & Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia. 

Melalui program ini, sambung Robert, para pelajar tidak hanya memperoleh pengalaman pertama berwirausaha tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang sangat dibutuhkan, seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah yang kompleks, komunikasi, kolaborasi, serta kreativitas. 

"Dengan dukungan Citi Indonesia, Citi Foundation, dan Dinas Pendidikan setempat, kami berharap upaya berkelanjutan ini dapat terus menjadi wadah lahirnya wirausaha muda baru Indonesia sekaligus mengakselerasi peralihan UMKM ke era digital,” jelas Robert Gardiner, Co-Founder & Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia," jelasnya.

Salah satu usaha mikro binaan program Youth Entrepreneurship through A Digital Approach Initiative adalah Alanza Student Company dari SMAN 16 Surabaya. Jeli dengan meningkatnya tren memasak di masyarakat selama masa pandemi, bisnis yang dikelola oleh 18 pelajar ini menawarkan La Cocina, paket alat memasak talenan dan spatula yang terbuat dari kayu mahoni. 

Selama empat bulan, produk ini laris terjual sebanyak 109 unit yang seluruhnya diperoleh dari penjualan daring melalui marketplace dan media sosial. Bahkan, banyak pembeli datang dari luar wilayah domisili mereka, seperti Malang, Blitar, Jakarta, Makassar, hingga Kupang. Alanza Student Company juga membuat aplikasi smartphone untuk memberikan informasi terbaru mengenai produk, makanan, dan resep masakan yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen mereka.

Lima belas sekolah dari Semarang, Surabaya (termasuk Sidoarjo), dan Denpasar yang berkesempatan mengikuti program tahun ini, antara lain SMAN 1 Semarang (One to Win SC), SMAN 3 Semarang (Wignesa SC), SMAN 5 Semarang (Gistace SC), SMKN 9 Semarang (Sasogi SC), SMK LPI Semarang (Nirkamada SC), SMAN 2 Surabaya (Leovulca SC), SMAN 8 Surabaya (Evodis SC), SMAN 16 Surabaya (Alanza SC), SMKN 2 Buduran (Zero to Hero SC), SMKN 3 Buduran (Syailendra SC), SMAN 2 Denpasar (Neon SC), SMAN 4 Denpasar (Arden SC), SMAN 5 Denpasar (CIS SC), SMKN 3 Denpasar (Bention SC), dan SMK Bintang Persada (Reach the Sky SC).

Satu sekolah terbaik akan mewakili kota masing-masing untuk bersaing dengan sekolah-sekolah dari regional lainnya dalam kompetisi bisnis tingkat nasional, Indonesia Student Company of the Year Competition 2021, yang akan diselenggarakan secara daring pada November mendatang.