Bangkitkan Ekonomi, Pemprov Jatim Diminta Tak Abaikan Pembangunan Infrastruktur

Deny Prasetya/ist
Deny Prasetya/ist

Pemprov Jawa Timur diminta tidak mengabaikan pembangunan infrastruktur dalam rangka membangkitkan ekonomi setelah sempat terpuruk akibat Covid-19. Mengingat saat ini 37 kabupaten/kota di Jatim telah menjadi zona kuning. Hanya Kota Blitar yang masih zona orange (risiko sedang)


Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Deny Prasetya mengatakan, diharapkan Pemerintah pusat, Pemprov Jatim dan kabupaten/kota ada sinergi kesetaraan dalam rangka kebangkitan ekonomi pada tahun 2021.

Pemerintah tidak boleh tinggal diam melihat keterpurukan ekonomi. Mengingat pandemi Covid-19 belum dapat diketahui waktu berakhirnya. Apalagi saat ini muncul varian baru Covid-19.

"Diharapkan ada sinergi kesetaraan, kesamaan di tahun 2021 bisa tercapai semua. Pandemi belum mengetahui kapan berakhirnya. Ujung-ujungnya ada varian baru," ujar Deny, Jumat 17 September 2021.

Politisi asal Partai NasDem itu menegaskan, dengan adanya pandemi yang belum berakhir, masyarakat harus menjaga dirinya masing-masing. Upaya itu dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti menjaga jarak, memakai masker.

"Siap atau tidak siap masyarakat harus siap mendampingi covid-19. Paling tidak pencegahan dengan jaga jarak," pintanya. 

Deny menyampaikan aspek yang terpenting dari dampak pandemi Covid-19 adalah menyelamatkan ekonomi masyarakat. Perekonomian harus bisa tumbuh, dan bisa berjalan dengan baik, meskipun secara pelan-pelan. 

Politisi asal Dapil Jember- Lumajang itu menyebut salah satunya penunjang kebangkitan ekonomi adalah infrastruktur. Seperti halnya infrastruktur jalan untuk melancarkan usaha-usaha ekonomi di bawah. 

"Itupun paling tidak ada sinergi Pemprov, pusat terkait infrastruktur kebangkitan ekonomi," harapnya.

Deny menginginkan peran utama pemerintah pasca pandemi ada kebangkitan ekonomi yang tertata, mempunyai planing ke depan.

Terkait alokasi anggaran tahun 2021 untuk infrastruktur, Deny menilai sudah cukup dan tidak terlepas dari kondisi jalan. Dinas PU Bina Marga Jatim sudah melibatkan UPT untuk melakukan pembenahan jalan yang rusak. 

"Target di 2021. Anggaran tahun 2021 sudah cukup. Untuk perawatan bisa dilakukan di perubahan APBD 2021," pungkasnya.


ikuti update rmoljatim di google news