Pemerintah Jangan Terburu-buru Buka Pintu untuk Wisatawan Asing

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat/Net
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat/Net

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana membuka kembali pariwisata Bali untuk wisatawan asing pada Oktober 2021.


Hal ini disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers secara daring Jumat (17/9) lalu. Dia mengatakan, pembukaan kembali Bali akan dilakukan apabila situasi pandemi di Indonesia tetap terkendali seperti saat ini.

Terkait hal ini, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyampaikan rencana membuka kembali pariwisata untuk wisatawan mancanegara harus diikuti dengan kesiapan sistem pengendalian Covid-19 yang konsisten dan transparan.

"Rencana untuk membuka kembali Bali untuk kedatangan wisatawan mancanegara harus dipersiapkan dengan matang baik sistem dan SDM-nya agar penerapan peraturan pengendalian Covid-19 bisa konsisten dan transparan,” kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/9).

Menurut Lestari yang perlu dipersiapkan oleh pemerintah dengan baik sebelum membuka kembali sektor pariwisata untuk wisatawan mancanegara.

Beberepa hal penting itu adalah kesiapan sistem dan para pelaksana lapangan yang mampu melakukan pengawasan ketat, konsisten dan transparan terhadap wisatawan mancanegara yang akan berwisata di Indonesia.

Kebijakan tersebut, kata Rerie harus diikuti dengan sikap kehati-hatian yang tinggi mengingat di sejumlah negara tetangga saat ini sedang mengalami peningkatan jumlah kasus positif Covid-19.

"Jangan karena hanya mempertimbangkan jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air menurun drastis, lalu kita terburu-buru membuka pintu bagi wisatawan mancanegara,” imbuhnya.

Politisi Partai Nasdem ini menambahkan, pemerintah perlu melakukan pertimbangan secara menyeluruh sebelum memutuskan kebijakan membuka pintu bagi wisatawan mancanegara, merupakan langkah yang wajib dilakukan.

"Mengingat sejumlah varian baru virus corona dan tingkat penyebaran Covid-19 di sejumlah negara hingga kini masih terbilang tinggi. Pada tahap awal, upaya selektif harus dilakukan seperti antara lain dengan menetapkan wisatawan dari negara-negara yang sebaran Covid-19-nya rendah yang diizinkan berwisata di Indonesia,” ucapnya.

Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu menyatakan, disiplin menerapkan protokol kesehatan bagi wisatawan domestik pun harus terus ditingkatkan.

"Jadi, para pelaku wisata, wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik harus benar-benar dipersiapkan dengan baik menghadapi pembukaan kembali sejumlah lokasi wisata di tanah air. Bila penerapan kebijakan pengendalian Covid-19 di sektor pariwisata dapat dilaksanakan dengan baik, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian nasional,” tandasnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.