Antisipasi Kebakaran Di Lapas, Petugas Lakukan Simulasi Dengan Damkar

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Simulasi guna mencegah terjadinya kebakaran di lembaga pemasyarakatan (lapas) dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran (damkar) Bondowoso di dalam Lapas Klas IIB, Rabu (22/9).


Namun simulasi pemadaman kali ini tanpa menggunakan mobil Damkar, tetapi petugas memadamkan api dengan alat seadanya seperti karung goni dan Alat Pemadam Api Ringan (Apar).

Simulasi dan sosialisasi diberikan terhadap 40 petugas lapas, guna mengantisipasi musibah kebakaran seperti yang telah terjadi pemasyarakatan Klas I Tangerang beberapa waktu lalu.

Kalapas Bondowoso, Sarwito menerangkan, di lapas memang memiliki sejumlah Apar. Namun diakuinya untuk menggunakan alat tersebut perlu pemahaman lebih baik. Sehingga sosialisasi dan simulasi diberikan kepada para petugas sebagai upaya pencegahan secara dini.

" Dengan sosialisasi tersebut kita baru tahu, kalau kita awam selama ini LPG meledak, nggak tahunya tidak meledak," ucapnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Selain simulasi, pihaknya menggandeng PLN setempat untuk mengecek instalasi kabel listrik di seluruh ruang lapas. Hasilnya, tidak ditemukan pemasangan kabel ilegal yang berpotensi terjadi korsleting listrik dan masih sesuai dengan standarisasi.

" Alhamdulillah dari keterangan dari PLN masih standar, tidak ada yang over load," terangnya.

Ia pun mengimbau kepada para petugas dan warga binaan agar tidak sembarangan membuang puntung rokok dan tidak menyambung listrik di luar ketentuan.

Sementara itu, Kasatpol PP Bondowoso, Slamet Yantoko mengungkapkan, pihaknya memberi pemahaman tentang bagaimana menghadapi api dengan tidak panik. Selain itu, penting diketahui tentang kondisi Apar dan cara menggunakannya.

" Jadi Apar itu banyak macamnya. Tapi kita tidak pernah tahu apakah Apar itu masih ada isinya, masih berlaku atau apakah sudah expired. Atau malah kosong. Lebih parah lagi kita tidak tahu cara memakainya," paparnya.

Jika tidak memiliki Apar, Slamet menjelaskan bahwa untuk menjinakkan api bisa menggunakan bahan yang bisa meresap air. Pada saat melihat api, ia mengimbau untuk tetap tenang dan mencari tahu titik api berasal.

" Di lapas termasuk salah satu titik rawan terjadinya kebakaran," ulasnya.

Dari pantauan di lokasi, simulasi melibatkan langsung sejumlah penjaga lapas. Secara bergantian mereka berusaha memadamkan api dengan Apar dan karung goni. Selain melibatkan petugas, simulasi juga disaksikan langsung oleh ratusan warga binaan setempat.