Bupati Jember Prihatin Banyak Warga Pilih Isoman di Rumah

Bupati Jember, wakil Bupati Jember dan Forkopimda saat mengunjungi hotel Kebun Agung/Ist
Bupati Jember, wakil Bupati Jember dan Forkopimda saat mengunjungi hotel Kebun Agung/Ist

Bupati Jember, Hendy Siswanto menyampaikan keprihatinannya banyak masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19, menolak melakukan isolasi mandiri (Isoman) di tempat yang disediakan Pemerintah Kabupaten Jember dan Pemerintah Desa. 


Masyarakat masih memilih rumah sendiri yang sangat rentan menularkan pada keluarga sendiri dan tetangga sekitarnya. 

"Itu kami himbau terus, pak RT/RW, pak Kades, agar mereka mau Isoman. Masih banyak yang ngak mau Isoman terpusat seperti ini," kata Bupati Hendy usai mengecek Isolasi Terpusat Hotel Kebun Agung, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (2/8) sore.

Usai kegiatan tersebut, Bupati Jember, Wakil Bupati Jember KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman, Dandim 0824 Letkol. Inf. La Ode M. Nurdin serta Kapolres Jember AKBP. Arif Rachman Arifin, ke stadion Jember Sport Garden (JSG) di Desa Ajung Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. 

Keengganan masyarakat Jember yang positif Covid-19 untuk melakukan Isoman terlihat dari kosongnya tempat yang disediakan pemerintah desa. Sebab, selain pemerintah Kabupaten, pemerintah desa juga menyediakan tempat tidur, ada yang 5 tempat tidur hingga 10 tempat tidur. 

"Contoh pemerintah Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan, menyediakan 10 tempat tidur, hingga saat ini belum ada yang menempati," katanya.

"Karena itu, saya sedih mengapa tidak mau menampati Isoter seperti ini. Padahal semuanya sudah disiapin, makan sudah disiapin. Ayo yang sudah ditawarkan pemerintah ikutin semuanya. Sebab, kalau sudah Isoter tidak akan mungkin kemana-mana," terangnya. 

Tapi kalau masih Isoman rumah, kemungkinan keluar rumah masih ada. Karena penjaga RT/RW terbatas serta waktu kehadiran nakes juga terbatas pada siang hari saja. 

Hendy juga menjelaskan khusus Isoter di hotel Kebun Agung, warga cukup antusias. Sebab, Hotel yang menyediakan 77 tempat tidur, sudah terisi sebanyak 48 orang Isoman. Jumlah tempat tidur sudah menipis tinggal 29 tempat tidur. Rencana awal akan mendirikan tenda darurat di depan Hotel, untuk Isoter. 

"Namun karena sekarang sering hujan, khawatir terjadi bocor, maka Isoter diarahkan ke JSG. Di JSG bisa 100 orang juga 200 orang," jelasnya. 

"Sedangkan nakes untuk dua tempat, di hotel Kabunagung ada 134 nakes," sambungnya. 

Sementara saat Bupati Jember, melihat kondisi JSG, ternyata sarana prasana pendukung kegiatan Isoter belum sepenuhnya siap. Dia mengintruksikan kepada seluruh OPD terkait untuk kerja cepat membenahinya.

"Sudah ada tempat tidur 100, JSG sudah siap menerima pasien Covid-19 namun ada fasilitas pendukung perlu pembenahan dikit seperti kamar mandi, itu airnya kurang lancar, lantainya ada yang pecah-pecah kita perbaiki, harus perbaikan cepat," tegas  Hendy Siswanto.

Jumlah tersebut akan terus ditambah hingga mencapai 300 tempat tidur karena memang luasnya sangat memenuhi.

Selain itu Bupati  memerintahkan OPD, untuk menyediakan Wi-Fi supaya pasien Covid-19 tidak bosan. Selain itu selama warga Jember, pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri di isoter, Pemerintah Kabupaten Jember menjamin kebutuhan makan bernutrisi sebanyak 3 kali sehari, obat-obatan serta supplemen, juga disiagakan tenaga medis di isoter. Bahkan Pemkab Jember memberikan bantuan beras kepada keluarganya di rumah.