Mengenang Legenda Sepakbola Zulkarnaen Lubis yang Dijuluki Maradonanya Indonesia 

Zulkarnaen Lubis/Net
Zulkarnaen Lubis/Net

Sekjen Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI) Pusat, Yessi Yunita, mengenang sosok sang ayah Zulkarnaen Lubis, legenda di persepakbolaan Tanah Air. 


"Beliau lebih dikenal dengan julukan Diego Armando Maradona-nya Indonesia," kata Yessi saat memantau Seleksi Nasional (Seleknas) Timnas Sepakbola Pelajar Kemenpora U15 di Medan, Sumatera Utara, Senin (27/9).

Yessi mengungkapkan rasa bangga dan terharu bisa berada di Kota Medan sekaligus mengigatkan sosok sang ayah yang menyerahkan jiwa dan raganya demi kemajuan sepakbola Tanah Air.

"Semoga saya bisa mengikuti jejak sang ayah dan ibu dengan mengurus sepakbola," ucapnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dikatakan Yessi, saat ini Zulkarnaen Lubis telah genap tiga tahun meninggal dunia, tepatnya 11 Mei 2018. Namun kiprahnya di dunia sepakbola akan terus dikenang. 

Nama Zulkarnaen Lubis sangat terkenal dikancah sepak bola nasional pada era 80-an. Zul menjadi paling fenomenal dalam era Galatama.

Peran Zulkarnaen di lapangan tengah amat membantu para penyerang melesakkan gol ke gawang lawan. Disokong skill mumpuni dalam dribbling dan gocek, Zulkarnaen menjelma menjadi salah satu gelandang yang amat disegani di masanya. 

Zulkarnaen pernah pula direkrut masuk timnas Indonesia. Prestasi terbaik Zulkarnaen selama tiga tahun membela timnas adalah mengibarkan Merah Putih di semifinal Asian Games.

Zulkarnaen mengawali karier seniornya di klub-klub di Sumatra Utara, seperti PSKB Binjai, PSMS Medan, dan Mercu Buana Medan. Setelah itu, Zulkarnaen hijrah ke Pulau Jawa dan memperkuat tim besar seperti Yanita Utama Bogor dan Krama Yudha Tiga Berlian. Berseragam Krama Yudha Tiga Berlian, Zulkarnaen membantu merebut dua trofi Juara Galatama, yakni tahun 1987 dan 1988.

Sebelum meninggal, Zulkarnaen Lubis aktif sebagai pelatih sepak bola putri dan mendirikan SSB di Palembang dan memilih menjadi pelatih di salah satu sekolah sepak bola wanita, SSB Queen, bersama sang istri, Papat Yunisal.

Saat ini Yessi mendapat dukung penuh dari ibunda untuk mengurusi sepakbola di Indonesia. Dia berharap program sepakbola sekarang dalam membentuk Seleknas Pelajar Kemenpora U15 bisa memberikan energi positif bagi perkembangan sepakbola di Tanah Air. 

"Ya satu kebanggan bisa memberikan satu prestasi untuk Indonesia di ajang internasional. Semoga berjalan lancar dan mendapatkan skuat pemain muda berbakat," tandasnya.