Selama pandemi, jangkauan pemasaran dan pendapatan UMKM mengalami penurunan drastis. Hal itulah yang juga dirasakan UMKM Sripit selaku produsen makanan ringan khas Trenggalek.
- Dukung Sepakbola Wanita, Unesa Fasilitasi Festival Sepakbola Putri U10-U13 dan Coaching Clinic Surabaya 2023
- Unesa Berikan Beasiswa Kepada Lima Pemain Timnas Sepak Bola Indonesia
- Saling Support, Bank Jatim dan UNESA Tanda Tangani MoU di Bidang Bisnis & Akademis
Baca Juga
Guna meningkatkan produktivitas dan jangkauan pemasaran UMKM tersebut, Dosen UNESA baru-baru ini lakukan alih teknologi dan rancang bangun mesin tepat guna.
Teknologi yang dirancang Dosen UNESA yang terdiri dari Diah Wulandari, S.T., M.T., Dr. Andre Dwijanto Witjaksono, S.T., M.Si., dan Rindu Puspita Wibawa, S.Kom., M.Kom itu adalah dalam bentuk mesin mixer yang digunakan sebagai pengaduk adonan pembuatan alen-alen.
Mesin yang dirancang menggunakan alat penggerak elektro motor itu untuk memudahkan proses produksi alen-alen yang sebelumnya masih menggunakan tangan dan serba manual.
“Mesin pengaduk dan pencetak alen-alen itu kami rancang khusus, sehingga produksi UMKM mitra (UMKM Sripit, red) jauh lebih cepat, kualitas terjaga, lebih higienis juga dan terstandar. Jadinya, waktu dan tenaga serta sumber daya semakin jauh lebih efektif dan efisien,” ujar Diah Wulandari, melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (1/10).
Upaya dosen lewat PKM itu juga menyasar ke aspek manajemen dan pemasaran UMKM Sripit.
Diah Wulandari menuturkan bahwa dari hasil observasi, UMKM tersebut belum memiliki sistem perbukuan keuangan usaha. Sehingga antara keuangan perusahaan dengan keuangan keluarga bercampur jadi satu.
Perkembangan usaha pun akhirnya sulit dipantau.
Selain itu, sistem pengemasannya masih manual, tampilan masih kurang menarik, pun pengemasan belum mampu mempertahankan keawetan produk.
Kemudian, pemasaran masih memakain cara lama seperti mengandalkan sistem dari mulut ke mulut. Tingkat jangkauan pasar selama pandemi mengalami penurunan sekitar 60 persen.
Karena itulah, Dosen UNESA berikan pelatihan dan pendampingan cara pembukuan keuangan kepada mitra dan packaging produk hingga strategi pemasaran dengan memanfaatkan media sosial atau cara-cara berbasis teknologi digital.
Dikatakan Diah, bahwa mesin untuk memudahkan proses produksi mitra sudah diserahkan dan pendampingan pun akan terus dilakukan secara berkesinambungan.
“Kami dari Unesa juga dibantu Dinas Koperasi dan UMKM Trenggalek hanya ingin membantu para UMKM mitra agar makin tumbuh dan berkembang sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat desa dan kabupaten, khususnya di Trenggalek,” ucapnya.
Ia berharap, dengan alih teknologi dan penggunaan teknologi tepat guna tersebut, UMKM Sripit bisa makin maju. Dan, alen-alen sebagai makanan ringan khas Trenggalek semakin dikenal luas masyarakat di berbagai daerah.
“Semoga kalau orang ke Trenggalek yang dicari adalah alen-alennya sebagai oleh-olehnya,” harap dosen Teknik Mesin Unesa Itu.
- Pemkab Lamongan Berikan NIB bagi 1000 Pelaku UMKM
- Dukung Sepakbola Wanita, Unesa Fasilitasi Festival Sepakbola Putri U10-U13 dan Coaching Clinic Surabaya 2023
- Peluncuran Aplikasi Deliwafa, Meomen UMKM Surabaya Menuju Go Global