Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan dasar melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kali ini, Tim PkM dari Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA, menggelar pelatihan bertajuk “Penguatan Kepemimpinan Instructional Kepala Sekolah Jenjang Taman Kanak-Kanak dalam Membangun Budaya Positif Sekolah” pada Selasa, 6 Mei 2025.
- Unesa Gelar Pionir 2024, Bekali Mahasiswa Jadi Pengusaha Sukses di Era Digital
- Prodi Sistem Informasi Unesa Gelar Guest Lecture, Memahami Perubahan Kebutuhan dalam Proyek-proyek TI
- Bersama Jerome Polin, Rian Fahradi, dan Elsa Japasal, Wali Kota Eri Ajak 8 Ribu Gen Z di Surabaya Berani Wujudkan Mimpi
Bertempat di UPT Driyorejo, Kabupaten Gresik, kegiatan ini menyasar kepala sekolah Taman Kanak-Kanak se-Kecamatan Driyorejo dan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
Program dipimpin oleh Dr. Syunu Trihantoyo, M.Pd., bersama tim dosen Manajemen Pendidikan UNESA yang berfokus pada penguatan kapasitas manajerial dan instruksional kepala sekolah di jenjang pendidikan anak usia dini.
Dalam kegiatan ini, kepemimpinan instructional menjadi tema utama, yakni pendekatan kepemimpinan yang menempatkan kepala sekolah sebagai aktor utama dalam merancang, memfasilitasi, dan mengevaluasi proses pembelajaran.
Melalui pendekatan ini, kepala sekolah diharapkan mampu menciptakan budaya sekolah yang positif dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.
Yang membedakan program ini adalah digunakannya model deep learning sebagai strategi pembelajaran orang dewasa. Pendekatan ini mengedepankan pemikiran reflektif, pengolahan pengalaman, dan pemaknaan mendalam.
Para peserta dilibatkan dalam diskusi aktif, studi kasus, dan simulasi yang memungkinkan mereka merefleksikan pengalaman kepemimpinan mereka dan menyusun langkah-langkah konkret untuk perbaikan.
“Kami ingin kepala sekolah tidak sekadar tahu, tapi sungguh memahami dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai kepemimpinan instruksional secara kontekstual sesuai dengan karakteristik sekolah masing-masing,” ujar Dr. Syunu Trihantoyo dikutip dari RMOLJatim.
Salah satu peserta dari IGTKI Driyorejo menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan ini. Ia menyebut bahwa pendekatan yang digunakan sangat membantu dalam melihat kembali praktik kepemimpinan yang selama ini dijalankan.
“Saya merasa pelatihan ini berbeda dari biasanya. Tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga diajak merenung dan menyusun langkah konkret untuk membangun budaya sekolah yang lebih positif,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi wadah kolaboratif antara akademisi dan praktisi dalam upaya memperkuat kompetensi kepala sekolah TK sebagai pemimpin pembelajaran. UNESA pun menegaskan kembali peran strategisnya dalam memajukan pendidikan berbasis kebutuhan lokal melalui pendekatan ilmiah dan transformatif.
Melalui program seperti ini, pengabdian kepada masyarakat bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi menjadi kontribusi nyata dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Unesa Gelar Pionir 2024, Bekali Mahasiswa Jadi Pengusaha Sukses di Era Digital
- Prodi Sistem Informasi Unesa Gelar Guest Lecture, Memahami Perubahan Kebutuhan dalam Proyek-proyek TI
- Bersama Jerome Polin, Rian Fahradi, dan Elsa Japasal, Wali Kota Eri Ajak 8 Ribu Gen Z di Surabaya Berani Wujudkan Mimpi