Puluhan Pekerja Seni Minta Simulasi Gelaran Kesenian Jaranan ada Solusi

Atraksi Pecut Pekerja Seni Jaranan
Atraksi Pecut Pekerja Seni Jaranan

Puluhan seniman jaranan yang tergabung dalam Aliansi Seniman Kediri, mendatangi Kantor Kecamatan Pesantren Kota Kediri.


Kedatangan puluhan seniman jaranan ini, berkaitan dengan pertunjukan kesenian jaranan yang digelar di Lapangan Ketami Kecamatan Pesantren Kota Kediri, pada hari minggu 3 Oktober lalu. Pasalnya, pada pertunjukan jaranan hari Minggu lalu di Lapangan Ketami, dibubarkan oleh petugas. 

Muhammad Hanib, Koordinator lapangan Aliansi Seniman Kediri mengatakan, bersama seniman kediri, dirinya menuntut agar satuan tugas di tingkat Pemerintah Kota Kediri hingga tingkat kelurahan, harus berjalan seiring. Padahal, dalam pertemuan pertama dengan Walikota Kediri, para seniman jaranan diberikan ruang untuk tampil. Namun, saat menggelar simulasi pada hari minggu lalu di Lapangan Ketami, ternyata dibubarkan. 

"Kami sebagai pekerja seni kebingungan dengan kebijakan yang tidak sama. Ketika kami melakukan simulasi ternyata malah dibubarkan. Kami berharap ada solusi saat simulasi selanjutnya," kata Hanib kepada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (6/10). 

Hanib menambahkan, dirinya bersama para seniman jaranan, menuntut agar Pemerintah Kota Kediri melalui Disbudparpora selaku penyelenggara bertanggung jawab atas pengaturan tempat, pengendalian massa, buka tutup jalan, bukan lepas tangan. 

Hanib juga berharap, ada simulasi kedua dan ketiga untuk menyempurnakan metode yang benar, yaitu bisa menggunakan GOR atau stadion brawijaya, dalam menggelar kesenian jaranan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.