Ketum PAN: Pernyataan Pak JK Otokritik bagi Kebangkitan Umat Islam

 Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan saat pidato di Rapat Konsolidasi Eksekutif PAN, DPW dan DPD se-Sumatera Utara/RMOL
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan saat pidato di Rapat Konsolidasi Eksekutif PAN, DPW dan DPD se-Sumatera Utara/RMOL

Pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal ketimpangan ekonomi keumatan adalah otokritik bahwa umat Islam harus bersatu dan bangkit.


Begitu dikatakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di sela-sela pidato yang disampaikannya dalam Rapat Konsolidasi Eksekutif PAN, DPW dan DPD se-Sumatera Utara di Medan, Kamis (21/10).

“Kita menyikapinya harus sebagai otokritik. Memang sensitif dan bisa memicu kecemburuan, tetapi kalau diubah jadi energi positif, kecemburuan itu penting untuk memulai persaingan. Umat Islam harus bangkit,” kata Zulhas, sapaan karibnya.

Zulhas mengatakan, kunci kemajuan ekonomi umat adalah membangun ilmu pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut juga menjadi catatan dia saat berkunjung dan menyaksikan keindahan Istana Maimun.

“Tadi saya diajak ke Istana Maimun, lalu shalat zhuhur di Masjid Raya Al Mashun. Saya kira ini peninggalan Kesultanan Deli yang luar bisa. Indah dan megah pada zamannya. Tapi menurut saya ada yang kurang, harusnya dibangun juga kampus, universitas, itu kunci kemajuan," terangnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

Wakil Ketua MPR RI berpesan, kader PAN harus turut aktif dalam memajukan pendidikan nasional. Seperti yang juga dilakukan Jusuf Kalla yang menginisiasi berdirinya Universitas Islam Internasional Indonesia.

"Saya kira ini jawaban untuk kegelisahan Pak JK dan lainnya itu. Pak JK sendiri juga sudah lakukan, beliau yang ikut menginisiasi berdirinya Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII)," pungkasnya.

Jusuf Kalla dalam acara Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Masjid Istiqlal secara virtual (20/10), menyampaikan bahwa ada ketimpangan ekonomi terutama pada sisi ekonomi keumatan.

“Saya bilang, dari seluruh kegiatan kita di Indonesia ini cuma satu yang kekurangan kita, ialah kemajun di bidang perekonomian umat. Lihat saja kalau ada 10 orang kaya di Indonesia paling tinggi 1 yang muslim, yang lainnya non muslim. Kalau ada 100 orang miskin, saya kira 90 persen yang miskin itu umat Islam," kata Jusuf Kalla.