Dosen UNESA mengadakan Pelatihan Penyusunan Modul Pengembangan Sekolah yang Inovatif Berbasis Riset kepada para Guru dan Kepala Sekolah di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
- Unesa Gelar Pionir 2024, Bekali Mahasiswa Jadi Pengusaha Sukses di Era Digital
- Prodi Sistem Informasi Unesa Gelar Guest Lecture, Memahami Perubahan Kebutuhan dalam Proyek-proyek TI
- Bersama Jerome Polin, Rian Fahradi, dan Elsa Japasal, Wali Kota Eri Ajak 8 Ribu Gen Z di Surabaya Berani Wujudkan Mimpi
Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan inovasi guru dan kepala sekolah dalam merancang modul pengembangan sekolah kreatif.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat ‘berutan’ tim dosen Manajemen Pendidikan, Fakultasa Ilmu Pendidikan, UNESA yang dimaksud yaitu Shelly Andari, S.Pd., M.Pd, Dr. Erny Roesminingsih, M.Si., Syunu Trihantoyo, S.Pd., M.Pd., Windasari, S.Pd., M.Pd.
Ketua PKM, Shelly Andari S.Pd., M.Pd., menyatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut didasarkan pada studi pendahuluan untuk mengetahui keadaan guru dan kepala sekolah di Paiton. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan survey kebutuhan guru dan kepala sekolah di lapanga.
“Dari situ kami identifikasi apa sih masalahnya di sana dan solusi apa yang bisa dilakukan. Pelatihan inilah bagian dari upaya kami untuk guru dan kepsek di sana,” tuturnya, melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (21/10).
Pelatihan tersebut terdiri dari beberapa tahap yang terdiri dari tentang dasar sekolah inovatif, modul pengembangan sekolah inovatif berbasis riset, cara penyusunan modul, pengembangan sekolah inovatif berbasis riset dan ada pendampingan atau coaching clinic penyusunan modul.
Menurutnya, sekolah inovatif adalah sekolah yang memberi kebebasan anak untuk berkreasi, mengekspresikan perasaan, dan mengeksplorasi bakat serta minatnya.
Sekolah selain menekankan pemahaman, juga harus mampu membekali peserta didik dengan keterampilan dan kebutuhan di masyarakat.
Sekolah yang harus tanggap atas keadaan dalam memenuhi harapan terhadap kebutuhan lingkungan peserta didik dengan pembangunan.
Pengembangan sekolah inovatif dapat dilakukan dengan langkah awal menyusun modul pengembangan sekolah.
Modul pengembangan sekolah inovatif memuat panduan mengenai bagaimana cara menggali dan mendayagunakan seluruh potensi sekolah untuk menjawab berbagai pertanyaan dan permasalahan yang terjadi di sekolah.
Konsep sekolah inovatif perlu diimplementasikan sebagai upaya untuk mewujudkan sekolah yang ideal bagi masyarakat.
Kondisi sekolah yang terdapat di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas pendidikan secara berkelanjutan dengan memberikan bekal pengetahuan dan praktis kepada kepala sekolah maupun guru yang ada di sekolah-sekolah tersebut.
“Dengan pelatihan ini, semoga dapat memberikan impact yang baik, tidak hanya untuk internal sekolah tetapi juga lingkungan eksternal dengan mendayagunakan seluruh potensi yang dimiliki di sana menuju penyelanggaraan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Siapkan SDM Pekerja Unggul, Mas Dhito Berikan Pelatihan Berbasis Kompetensi
- Unesa Gelar Pionir 2024, Bekali Mahasiswa Jadi Pengusaha Sukses di Era Digital
- Prodi Sistem Informasi Unesa Gelar Guest Lecture, Memahami Perubahan Kebutuhan dalam Proyek-proyek TI