Kiat Praktis Aktivitas Fisik dan Olahraga Agar Terhindar dari Stroke

Ilustrasi/Ist
Ilustrasi/Ist

Negara manakah di dunia yang paling malas berjalan kaki? Di daftar teratas dan yang menjadi peringkat pertama adalah Indonesia. Selain itu, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang rendah dalam melakukan aktivitas gerakan fisik.


Kondisi tersebut berpotensi munculnya berbagai penyakit kritis, salah satunya stroke. 

Karena itu, harus segera diatasi dan diubah sedikit demi sedikit lewat kebiasaan aktivitas fisik dan berolahraga.

Bagaimana caranya? 

Nih, ada tips sederhana yang disampaikan Kunjung Ashadi, S.Pd., M.Fis., AIFO selaku Sekretaris PKIK UNESA dalam webinar “Pencegahan Stroke dan Peningkatan Derajat Aktivitas Fisik Civitas Academica UNESA

Untuk memacu aktivitas fisik, tip sederhana dan mudah yang bisa dilakukan yaitu;

1. Setiap melakukan aktivitas bekerja atau belajar selama 25 menit atau 30 menit, selingi dengan beristrahat selama lima menit untuk beraktivitas fisik. Bangun dari tempat duduk dan jalan-jalan sebentar. Lalu kembali lagi ke laptop setelah lima menit. Hindari duduk di depan komputer berjam - jam tanpa waktu istrahat, resiko hipertensinya tinggi.

2. Parkirlah kendaraan lebih jauh satu meter dari biasanya. Lakukan itu secara konsisten. Kemudian bertahap ditambah satu meter lagi dan semakin ditambah. Dengan begitu ada kesempatan untuk melangkah.

3. Biasakan menggunakan tangga jika tidak ada keperluan urgen. Misalnya, jika mau ke lantai enam. Gunakan tanggal dulu dari lantai satu ke lantai tiga. Baru kemudian dikasih hadiah pake lift. Semakin ke depan ditambah lagi.

4. Stretching atau senam ringan di setiap aktivitas pekerjaan. Contoh, saat menunggu windows di komputer siap, bisa meregangkan tangan dan sebagainya.

5. Bersepeda selain jadi hobi dan gaya hidup, juga penting dicoba untuk meningkatkan aktivitas gerak fisik. Bersepeda dengan teman dan keluarga akan lebih sehat dan bahagia lagi. 

Tip Agar Terpaksa Berolahraga

Sementara untuk strategi atau tip agar terpaksa rutin berolahraga yaitu

1. Mencari alasan yang kuat untuk berolahraga. Jika badan melar, yang diganti bukan ukuran bajunya, tetapi pola hidup dan pola makan. 

2. Mengatur jam alarm pengingat waktu olahraga. 

3. Letakkan pakaian olahraga di depan pintu kamar. 

4. Mengajak keluarga, teman dan sahabat untuk berolahraga bersama. 

“Itu mudah sekali dilakukan, gratis, praktis. Sehat itu mahal, tetapi sakit jauh lebih mahal,” jelas Kunjung Ashadi, melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (22/10).

Menurutnya, kebiasan yang seperti itu harus diterapkan secara rutin dan konsisten agar badan sehat dan bugar. 

Ia menyampaikan, Indonesia adalah negara nomor satu yang paling malas jalan kaki di dunia. 

Itu juga menjadi faktor rendahnya aktivitas fisik masyarakatnya. Indonesia masuk dalam ranking 108 dari 195 negara yang perkiraan usia hidupnya sekitar 73 tahun. 

Masih di bawah rata-rata perkiraan usia hidup masyarakat dunia. Bagaimana dengan Jawa Timur? Rata-rata usian hidup di Jawa Timur paling rendah di pulau Jawa. 

“Peringkat satu yaitu Djogjakarta dan kita (Jatim) ada di peringkat 10,” terangnya.

Aktivitas Fisik; Rahasia Sehat dan Panjang Umur

Rahasia suku Hunza di Karakoram, kaki Gunung Himalaya yang mendapat gelar dari WHO sebagai penduduk berumur terpanjang di dunia adalah karena aktivitas fisiknya tinggi dan pola hidup serta konsumsi bahan-bahan yang masih alami. Begitupun dengan Jepang dan Spanyol, selalu kuncinya aktivitas fisik yang cukup. 

“Salah satu faktor agar kita bisa sehat dan panjang umur adalah aktivitas fisik yang sehat dan cukup,” tutur dalam webinar peringatan Hari Stroke Sedunia itu. 

Kegiatan yang digelar pada Kamis (21/10) di Lantai 11 Rektorat UNESA Kampus Lidah Wetan tersebut atas kerja sama PKIK UNESA, National Hospital Surabaya, Kortex, Indonesia Brain Spine Community, dan Granostic. 

Ada empat narasumber yang hadir, di antaranya dr. Gigih Pramono, Sp.BS dari KORTEX Brain Spine, Dr. Lilih Dwi Priyanto, M.MT Ketua Brain Spine Community, Dr. Moch. Purnomo, M.Kes Kepala PKIK, Kunjung Ashadi, S.Pd., M.Fis., AIFO selaku Sekretaris PKIK. 

Acara diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman antara UNESA dengan PT Kortex Global Sejahtera.