Gubernur Khofifah Resmikan Dermaga MB Ketapang Banyuwangi 

Gubernur Jatim Khofifah meninjau dermaga MB IV di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi didampingi Bupati dan sejumlah pejabat/Ist
Gubernur Jatim Khofifah meninjau dermaga MB IV di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi didampingi Bupati dan sejumlah pejabat/Ist

Dermaga Movable Bridge (MB) di pelabuhan LCM Ketapang Banyuwangi diresmikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Selasa (26/10).


Jembatan yang dapat bergerak mengikuti pasang surut air laut atau MB IV itu merupakan aset Pemprov Jatim. Sebelumnya jembatan tersebut merupakan dermaga beaching yang kemudian dikembangkan yang berkapasitas 60 ton, serta dapat disandari kapal dengan ukuran 5000 GT.

Gubernur Jatim, Khofifah mengatakan pengembangan dermaga MB IV ini bertujuan untuk menunjang kelancaran operasional penyeberangan dari Pulau Jawa ke Indonesia Bagian Timur. Diharapkan dapat berdampak besar dalam pengembangan konektivitas antara Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat dalam pembangunan daerah.

"Sekaligus penurunan biaya logistik dikarenakan akses Jawa ke NTB kini dapat ditempuh secara langsung, tidak perlu lewat Pulau Bali lagi," kata Khofifah dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Saat ini terdapat pelayaran Long Distance Ferry (LDF) di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Lembar NTB yang dilayani oleh 4 kapal secara rutin setiap hari berlayar.

Pengembangan di Pelabuhan Ketapang itu, kata Khofifah, sengaja dilakukan karena pelabuhan ini termasuk lintasan penyeberangan strategis dengan tingkat kepadatan penyeberangan komersial yang cukup tinggi.

"Dengan dikembangkan dan dioperasikannya Dermaga MB IV di Pelabuhan Ketapang ini, kami harapkan mampu mendukung peningkatan kinerja pelayanan angkutan penyeberangan manusia maupun barang. Keberadaan dermaga MB IV akan memberikan kemudahan, lebih murah, efisiensi, dan efektifitas terhadap mobilisasi barang dan jasa, serta masyarakat dari Jawa menuju NTB," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk mengucapkan terimakasih kepada Pemprov Jatim yang terus mendukung pengembangan perekonomian di Jawa Timur, khususnya di Banyuwangi. Dengan meningkatnya infrastruktur penyeberangan ini akan berdampak positif.

"Pengembangan infrastruktur pelabuhan ini sangatlah strategis, apalagi Banyuwangi sebagai pintu gerbang Pulau Jawa dari sisi timur. Ini akan membuka peluang besar bagi perdagangan, pariwisata dan investasi antara Indonesia Timur dengan Jawa," ujarnya.

Ipuk menambahkan, potensi dermaga MB IV ini akan semakin penting seiring dengan rencana pembangunan tol Probowangi. Konektivitas darat dan laut akan terhubung dengan diresmikannya dermaga MB IV di Pelabuhan Ketapang.

"Tidak hanya di sektor logistik, namun juga akan memicu sektor pariwisata juga karena meningkatnya fasilitas yang ada. Terima kasih Ibu Gubernur yang terus memberikan dukungan untuk Banyuwangi," sebutnya.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Fasilitas PT ASDP Indonesia Ferry, Kusnadi Chandra Wijaya menyebut hadirnya MB IV di pelabuhan Ketapang Banyuwangi dapat meningkatkan konektivitas dan memudahkan transportasi di sektor logistik melalui pelayaran jarak jauh Ketapang-Lembar.

"Perannya sangat vital. MB IV ini sangat mendukung peningkatan konektivitas antar pulau dan kelancaran pasokan logistik ke Lembar. Dengan LDF direct perjalanan Ketapang-Lembar via jalur laut bisa ditempuh 12 jam perjalanan. Sangat memangkas waktu daripada harus lewat Bali," kata Kusnadi.