Bermula dari banyaknya sampah kain yang dihasilkan dari usaha membuat baju dari sang ibu, Adiiba Dzakiyah Choirunnisa berkeinginan membuat kerajinan home set.
- Pemkot Surabaya Kolaborasi dengan Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis
- Unusa Ajarkan Masyarakat Kelola Air Bersih
- Empat Penelitian Unusa Dapat Kucuran Dana Rp 1,3 Miliar
Bersama tiga temannya Odilia Ika Auliya, Akmalina Ziadati Sukmaningtyas, keduanya mahasiswa Kesehatan Masyarakat serta Vika Wulandari mahasiswa Manajemen UNUSA, Adiiba merealisasikan keinginannya itu dan kini mereka lolos dalam Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI).
Adiiba menceritakan diawali ia bersama tiga temannya memanfaatkan kain perca atau kain sisa untuk kerajinan home set, sudah banyak teman atau saudara yang senang dengan karya kerajinan dari kain sisa tersebut.
"Akhirnya saya membuat beberapa dan bersama ketiga rekan mencoba ikut KBMI. Alhamdulillah kami lolos dalam kompetisi tersebut," katanya, melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (28/10).
Diungkapkannya, pada awal membuat kerajinan tersebut, ia sempat mengalami kesusahan dalam memadupadankan kain yang ada agar terlihat cantik.
"Tapi lama ke lamaan dan dari pengelaman sebelumnya kami berhasil memadupadankan warna, sehingga terlihat menarik. Kami kemudian mulai yakin bisa membuat kerajinan home set yang indah," jelasnya.
Berbekal lem, kain perca serta rangka besi yang kuat membuat kerajinan home set ini berbeda dari kerajinan lainnya.
"Bahan yang kami gunakan sangat berkualitas sehingga murah tapi tidak murahan dan tidak mudah rusak," ungkapnya.
Dari hasil kain perca itu, mereka bisa menjual hasil karyanya hingga Hongkong dan Singapura.
"Kami sangat bersyukur bisa sampai manca negara karena memang selama ini untuk Indonesia sudah sampai Aceh hingga Timika," terangnya.
Adiiba menjelaskan produknya beda dari yang lain lantaran memiliki bahan yang premium namun harganya terjangkau. Selain itu, bentuk home set bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen.
"Jadi konsumen bisa memesan bentuknya seperti apa dan hiasannya dikasih apa, sesuai permintaan, dan kami bisa melayani pesanan seperti itu, jadi benar-benar eksklusif," terangnya.
Dibandrol dengan harga Rp 75 ribu hingga Rp 500 ribu, membuat banyak pelanggan yang kembali memesan home set yang diinginkan.
"Kami juga memberikan garansi untuk home set jika dalam pengiriman ada yang rusak atau cacat dan tidak sesuai pesanan. Kami akan ganti barang yang baru atau uang kembali. Dengan cara ini banyak pelanggan yang merasa puas dengan pelayanan kami dan Kembali memesan," ucapnya.
Adiiba menjelaskan pemesanan bisa melalui media sosial intagram @handmadebyaida.
"Kami mengerjakan sesuai order, dan jika ada yang pesan baru akan kami kerjakan, jadi tidak akan ada yang sama bentuk atau designnya," pungkas dia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Kolaborasi dengan Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis
- Unusa Ajarkan Masyarakat Kelola Air Bersih
- Empat Penelitian Unusa Dapat Kucuran Dana Rp 1,3 Miliar