Dua Fenomena Alam Akibatkan Cuaca Panas Terik di Merauke

Ilustrasi BMKG/Net
Ilustrasi BMKG/Net

Kondisi cuaca Kabupaten Merauke beberapa waktu ini khususnya pada siang hari terasa cukup panas dengan suhu udara tercatat yaitu 34 derajat celcius lebih tinggi dari suhu udara sebelumnya.


Hal ini diungkapkan langsung oleh Prakirawan Cuaca BMKG Merauke, Yuanita bahwa fenomena ini diakibatkan karena posisi matahari berada disebelah Selatan Indonesia yaitu Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Selatan Papua yang mengakibatkan tidak hanya suhu udara panas pada siang hari saja tetapi pada malam hari juga. 

Ditambahkan juga bahwa kondisi ini juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca di Australia khususnya bagian utara yang mana pada beberapa hari terakhir sedang mengalami gelombang panas dimana suhu udara maksimum tercatat hingga 43 derajat celcius.

“Inilah yang memberikan dampak bagi fenomena panas di wilayah Merauke karena masa udara wilayah Merauke mendapatkan asupan ataupun pengaruh dari kondisi yang ada diwilayah Australia dimana masa udara kering Australia masuk ke wilayah Selatan Papua," jelasnya, dilansir dari Kantor Berita RMOLPapua, Jumat (29/10).

Yuanita menjelaskan bahwa dilihat dari historis sebelumnya suhu maksimum di wilayah Merauke masih tercatat normal atau belum ekstrim dikarenakan jika dibandingkan suhu udara Merauke pernah mencapai suhu udara maksimum 36 derajat celcius.

Lanjut dikatakan bahwa saat ini wilayah Merauke memasuki musim kemarau dimana cuaca akan didominasi oleh cuaca cerah berawan dengan suhu udara yang cukup tinggi pada siang hari dan apabila ditambah dengan angina kencang maka bisa berdampak pada kemungkinan terjadinya titik panas.

“Kami himbau kepada masyarakat untuk mengantisipasinya dengan memberhentikan sementara kegiatan pembakaran lahan atau pembukaan lahan secara ilegal dengan cara membakar karena bisa memperburuk kondisi cuaca," pungkasnya.