Makam Gus Dur Kembali Dibuka, Peziarah Wajib Terapkan Prokes Ketat

Makam Gus Dur/RMOLJatim
Makam Gus Dur/RMOLJatim

Setelah hampir dua tahun ditutup akibat pandemi Covid-19, kini wisata religi makam Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid kembali dibuka untuk umum. Berdasarkan diternitkannya surat edaran (SE) dari Pesantren Tebuireng dengan nomor surat : 1760/i/HM 00 01/PENG/X/2021.


Makam masyayikh Pondok Pesantren Tebuireng ini mulai kembali dibuka untuk umum, Senin (1/11) pukul 08.00 hingga 13.30 WIB dengan pembatasan dan protokol kesehatan ketat.

"Keputusan ini diambil karena kasus Covid-19 di Indonesia dan Kabupaten Jombang telah masuk PPKM level 1 atau sudah menurun. Makam masyayikh ini telah dibuka kembali," kata KH Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Ponpes Tebuireng, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dijelaskan Gus Kikin, demikian akrab dipanggil, pembukaan wisata religi makam Gus Dur ini masih tahap awal (uji coba) dan nanti ada evaluasi. Yakni pada bulan November hingga Desember 2021 makam hanya buka mulai pukul 08.00 sampai 13.30 WIB. Dan hari Jumat makam tutup total untuk peziarah umum.

Salah satu peziarah asal Jepara, Zainuddin mengaku sangat bahagia dengan dibukanya kembali makam Gus Dur ini. Sebelumnya, ia bersama rombongan telah tiga kali berziarah ke makam Tokoh Pluralisme (Gus Dur) ini masih belum dibuka untuk umum.

"Alhamdulillah, rombongan peziarah ini satu bus  ada 50 orang yang bersama-sama, dan ini baru tahu informasi dibuka, ya baru hari ini. Sebelumnya, sudah tiga kali, dan hari ini baru boleh masuk untuk berziarah," terang Zainudin kordinator peziarah Madrasah Diniyah LP Maarif dari Jepara.

Meski dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, Zainuddin memakluminya karena ini untuk kepentingan bersama agar terlindungi dari paparan virus covid 19. Maka itu, ia beserta rombongan juga mematuhi aturan yang diterapkan tersebut.

"Kami sangat mendukung protokol kesehatan ini, yang merupakan untuk kepentingan bersama. Saling menjaga dan saling peduli," tuturnya.

Adapun syarat-syarat bagi pengunjung yang hendak berziarah yaitu wajib sudah melaksanakan vaksinasi tahap ke dua. Area makam dibatasi 150 orang selebihnya menunggu di area parkir yang akan diatur oleh petugas jadwalnya. Waktu ziarah juga dibatasi yaitu selama 20 menit dan tidak boleh memakai pengeras suara. 

KH Fahmi Amrulloh Hadzik, salah satu keluarga besar Pesantren Tebuireng menambahkan pembukaan makam pertama ini diawali dengan tahlilan yang diikuti oleh dzurriyah, pengurus pesantren dan sejumlah peziarah. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Para peziarah harus memakai masker, mencuci tangan, dan duduk di tempat stiker yang telah di tempel oleh petugas, untuk pelaksanaan ini bisa ditaati, bagaimanapun kita harus menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.