Gunung Rinjani, merupakan mahakarya alam Indonesia. Selama ini dikenal luas sebagai destinasi favorit para pendaki yang ingin menaklukkan puncaknya.
- Kali Lamong Kembali Meluap, Ratusan Rumah dan Puluhan Hektar Sawah di Gresik Terendam
- Terasa Hingga Jatim dan Jateng, BMKG: Gempa Jogja Tak Berpotensi Tsunami
- Tiga Tahun Pimpin Jatim, Khofifah-Emil Berhasil Tarik Investasi Ratusan Triliun ke Jatim
Namun, keindahan Rinjani sejatinya tak hanya terpaku pada ketinggian, melainkan juga menyimpan pesona luar biasa di lintasan hutan, padang savana, serta kehidupan budaya desa-desa di lerengnya.
Potensi inilah yang mendorong PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) bersama PT Dharma Lautan Utama (DLU) dan komunitas sepeda gunung, menggagas event Rinjani Downhill Ride, sebuah perpaduan antara olahraga ekstrem, wisata alternatif, dan aksi peduli lingkungan.
Mengusung konsep downhill experience, puluhan penggemar sepeda gunung menelusuri jalur menantang dari Pos 2 Tengengean menuju Desa Sembalun. Jalur ini membelah hutan tropis yang rimbun, menyusuri padang savana yang terbuka luas, dan menghadirkan lanskap eksotis khas Rinjani.
Lebih dari sekadar olahraga pemacu adrenalin, Rinjani Downhill Ride memperkenalkan wajah lain dari Rinjani: rute wisata non-pendakian yang ramah, inklusif, dan dapat dinikmati oleh semua kalangan, termasuk keluarga dan wisatawan yang tak tertarik pada aktivitas mendaki.
“Event ini menjadi ruang kolaborasi sekaligus ajakan reflektif untuk melihat Rinjani secara lebih utuh. Bukan hanya puncaknya yang memesona, tetapi juga jalur-jalur hutannya yang mistis, kearifan budaya desa-desa di lerengnya, serta potensi wisata alternatif yang bisa dikembangkan secara berkelanjutan,” ujar Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, yang turut serta menjajal trek bersama komunitas sepeda gunung Spedox Surabaya, salah satu komunitas MTB aktif dari Jawa Timur.
Lebih jauh, Didik menekankan bahwa pariwisata berbasis lingkungan harus didorong tidak hanya dari sisi atraksi, tetapi juga dari penyediaan fasilitas pendukung yang memadai.
Dalam konteks ini, PT SIER melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), menyerahkan satu unit smart toilet untuk Pos Pelawangan, salah satu titik penting dan padat aktivitas pendakian di kawasan Rinjani.
Toilet cerdas yang ramah lingkungan ini dirancang secara khusus untuk mendukung kebersihan, kenyamanan, serta kesehatan para pendaki. Teknologi yang digunakan memungkinkan pengelolaan limbah yang lebih efisien dan minim dampak ekologis, sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
“Sanitasi sering kali menjadi isu tersembunyi dalam sektor pariwisata pegunungan, yang luput dari perhatian banyak pihak. Padahal, fasilitas sanitasi yang layak sangat menentukan kualitas pengalaman wisatawan sekaligus berdampak pada kelestarian lingkungan. Dengan hadirnya smart toilet ini, kami ingin menghadirkan solusi nyata yang berkelanjutan dan tepat guna, baik bagi para pendaki maupun pengelola kawasan konservasi,” jelas Didik.
Rinjani Downhill Ride tidak hanya menjadi ajang olahraga ekstrem yang menantang, melainkan juga sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang inspiratif. Melalui kegiatan ini, PT SIER dan PT DLU menyampaikan pesan kuat kepada dunia industri bahwa pelestarian alam dan pembangunan wisata alternatif yang inklusif bisa berjalan beriringan.
“Ke depan, kami berharap lebih banyak pelaku industri mengambil bagian dalam upaya konservasi dan pembangunan destinasi wisata non-pendakian yang ramah lingkungan. Rinjani memiliki semua prasyarat untuk menjadi destinasi kelas dunia, bukan hanya untuk pendaki berpengalaman, tetapi untuk siapa saja yang mencintai alam dan menghargai kearifan lokal,” tandas Didik.
Dalam kegiatan ini turut hadir Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman, Direktur Utama PT DLU, Erwin H Poedjono, serta Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal. Kegiatan juga bertepatan dengan kunjungan kerja Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, yang dalam suasana santai turut berdiskusi mengenai pentingnya keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan kawasan konservasi dan pariwisata berkelanjutan.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal secara khusus menyampaikan apresiasi kepada komunitas Spedox Surabaya atas partisipasinya dalam kegiatan ini. “Komunitas seperti Spedox membawa energi positif bagi pariwisata alam. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa semangat konservasi bisa dikolaborasikan dengan gaya hidup sehat dan aktif,” ujar Gubernur Iqbal.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DPRD Probolinggo Soroti Tambang Ilegal Makin Marak
- Kejar Herd Imunity, Pemkab Kediri Bersama BINDA Jatim Gelar Vaksinasi
- Ini Rekomendasi DPRD Banyuwangi atas LKPJ Bupati Akhir Tahun Anggaran 2022