EMCL Gelar Pelatihan Marketing Online ke Kaum Difabel, Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro: Ini Perlu Ditularkan

Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro, Natasha Devianti membaur dengan kaum disabilitas saat lokakarya Strategi Branding dan Marketing Online, Pembangunan Usaha Produktif Penyandang Disabilitas yang digelar ExxonMobil Cepu Limited (EMCL)
Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro, Natasha Devianti membaur dengan kaum disabilitas saat lokakarya Strategi Branding dan Marketing Online, Pembangunan Usaha Produktif Penyandang Disabilitas yang digelar ExxonMobil Cepu Limited (EMCL)

Persoalan difabel bukan hanya menjadi perhatian dari pemerintah semata, melainkan juga butuh peran dari pihak swasta.


Demikian disampaikan Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro, Natasha Devianti dalam Lokakarya Strategi Branding dan Marketing Online, Pembangunan Usaha Produktif Penyandang Disabilitas yang digelar ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Selasa (2/11).

"Semoga pelatihan ini bisa menambah pengetahuan dunia marketing online dalam penjualan produk yang dihasilkan oleh teman-teman difabel," katanya.

Legislator perempuan muda satu-satunya di Komisi C ini berharap Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menaruh perhatian serius terhadap kelompok difabel. Sebab, Bojonegoro pernah mendapat predikat Kabupaten Ramah HAM.

"Itu betul-betul harus menunjukkan inklusifitasnya," ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Perempuan yang akrab disapa Sasha ini juga mengapresiasi langkah EMCL yang selalu mendukung pemerintah dalam mewujudkan pembangunan di Kabupaten Bojonegoro, termasuk pembangunan manusia.

"Komitmen EMCL dalam mendampingi kawan-kawan difabel ini sangat tinggi, Prinsip-prinsip pro inklusi ini perlu ditularkan ke semua pihak," harapnya.

Sementara itu, Direktur Yayasan Sikas Nusantara, M. Yasin menyampaikan terima kasih atas kehadiran Anggota DPRD Bojonegoro yang datang dan mendukung para difabel dalam Lokakarya tersebut.

"Seperti kata motivasi yang dibuat anggota difabel yakni cacat tubuhku, utuh karyaku," katanya.

Sedangkan, External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin mengatakan, kesehatan adalah anugrah Tuhan yang luar biasa dalam hidup. Menurutnya, manusia tidak bisa memilih dalam lahir dan situasi keadaan, namun dibalik itu pasti ada karya tuhan yang luar biasa.

"Semangat hidup untuk bekerja dan bangkit untuk menakluktan tantangan itu adalah pilihan, bukan garis takdir. Menaklukan keterbatasan tanpa batas ini adalah kalimat yang sangat bermakna," ucapnya.

Menurutnya, pelatihan semacam ini hanya sebagai instrumen dan cara untuk meningkatkan pengetahuan kepada anggota difabel Bojonegoro dan Tuban.

"Semoga produk yang dihasilkan bisa diserap pasar yang lebih luas dan tentunya akan memberikan ekonomi yang lebih baik," tandas Ichwan Arifin.