Jokowi Diminta Hentikan Polemik Kasus PCR dan Segera Reshuffle Kabinet

Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer/Ist
Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer/Ist

Presiden Joko Widodo dituntut bersikap tegas membongkar bisnis penyelenggara negara bermotif ekonomi dan kesehatan yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19.


Salah satu yang harus menjadi fokus utama presiden Joko Widodo adalah mengenai polemik bisnis tes PCR yang diduga melibatkan dua menteri Kabinet Indonesia Maju.

"Kami minta Presiden Jokowi menghentikan polemik kasus PCR dari mulai dari kasusnya, sampai manfaatnya agar bisa gratis bagi rakyat," kata Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/11).

Sejalan dengan polemik tersebut, Joman juga meminta presiden segera merombak komposisi kabinet yang selama ini belum berkinerja baik.

"Presiden perlu me-reshufle pembantunya yang kinerjanya buruk yang hanya mencari keuntungan pribadi, golongan, dan sibuk mempersiapkan dirinya untuk kepentingan pemilu 2024 serta tidak mementingkan kepentingan rakyat," lanjutnya.

Noel, sapaan Immanuel menambahkan, di tengah buruknya kinerja pemerintahan, sudah saatnya presiden melibatkan para relawan ikut serta menuntaskan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional dari sektor apa pun.

"Relawan pendukung Jokowi siap bersedia mendapatkan arahan dari Jokowi untuk presiden dan wakil presiden setelah Jokowi," bebernya.

Di sisi lain, pihaknya tak menampik ada beberapa kinerja pemerintah yang patut diapresiasi, salah satunya soal pengendalian pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

"Pemulihan ekonomi patut kita apresiasi. Pun demikian dengan ditunjuknya Presiden Joko Widodo sebagai presidensi G 20," tandasnya.