Wacana Muktamar Diundur, Kader NU: Kami Sami'na Wa Atho'na ke Rois Aam PBNU

Wakil Rois Syuriah PWNU DKI Jakarta, Nusron Wahid/RMOL
Wakil Rois Syuriah PWNU DKI Jakarta, Nusron Wahid/RMOL

Merespos wacana penundaan Muktamar, kader Nahdlatul Ulama Nusron Wahid mengatakan bahwa keputusan muktamar akan mundur atau dimajukan tergantung keputusan Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.


Dikatakan Pria yang juag Wakil Syuriah PWNU DKI Jakarta ini, saat ada proses pengambilan keputusan yang sifatnya internal karena hal penting harus berunding.

"Biasanya pengambilan keputusan internal NU kalau hal penting gini berunding. Ketum, Sekjen. Saat ini belum ada keputusan apa Muktamar tersebut mundur apa dimajukan. Pak Helmy belum ada rapat (memutuskan), apa (muktamar) mundur atau dimajukan,” kata Nusron, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (18/11).

Nusron mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari pemerintah bahwa akan ada pemberlakukan PPKM Level 3 pada 24 Desember-2 Januari 2021. Mengacu pada aturan pemerintah itu, otomatis Muktamar dimajukan atau dimundurkan.

"Sekarang lagi diantisipasi oleh pimpinan di PBNU kalau maju gimana, mundur gimana. Maju artinya sebelum tanggal 24,” imbuh dia.

Dalam Muktamar nanti, ada dua sosok kuat yakni KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Staquf. Nusron sendiri adalah pendukung Gus Yahya.

Nusron menegaskan pihaknya akan mengikuti baik keputusan pemerintah maupun Rais Aam. Sebagai pendukung Gus Yahya, ia pun tak masalah kapan Muktamar akan digelar.

“Itu kita serahkan ke pimpinan tertinggi di NU, Rais Aam KH Miftahul Akhyar. Kalau kita prinsipnya sami'na wa atho'na, dalam konteks bernegara kita patuh sama Pak Presiden dan pemerintah,” ujar Nusron.

“Kalau pemerintah 24 Desember 2021-2 Januari 2022 terapkan PPKM Level 3 ya kita ikut, kita ini warga negara yang baik. Harus sami'na wa atho'na. Kalau di konteks PBNU kita sami'na wa atho'na ke Rais Aam,” imbuhnya.

Nusron juga tak mempermasalahkan metode apapun yang akan diambil pimpinan PBNU dalam memutuskan tanggal baru gelaran Muktamar.

Ia menekankan siap kapanpun Muktamar akan digelar.

“Mau Muktamar besok pagi ya siap. Dilaksanakan bulan depan saya siap, bulan kapan siap. Sepanjang diputuskan oleh Rais Aam. Apapun metodenya, Munas apa Konbes. Apapun keputusan Rais Aam kita ikut,” tandas dia.

Di sisi lain, Nusron percaya tak ada alasan lain dengan penundaan Muktamar. Ia tak merasa penundaan Muktamar adalah upaya penjegalan terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketum PBNU baru.

“Tim Gus Yahya mau maju, apapun, enggak merasa terjegal. Pada prinsipnya kita ikutin tata laksana saja dan keputusan tertinggi Rais Aam. Apapun keputusan Rais Aam kita ikutin aja. Kami enggak mau suudzon, bicara soal jegal-menjegal, saya enggak mau suudzon, berspekulasi,” ujar Nusron.

“Pada prinsipnya saya sebagai tim Gus Yahya hormatin pemerintah kalau ada PPKM. Selebihnya maju atau mundur, kami sami'na wa atho'na ke Rais Aam,” tandasnya.


ikuti update rmoljatim di google news