Di Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Jokowi Sebut IKN Sudah Direncanakan Sejak 1960

Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan Muktamar XVIII Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur/Ist
Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan Muktamar XVIII Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur/Ist

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pembukaan Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (23/2).


Di hadapan peserta dan undangan muktamar, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah hal mengenai berbagai upaya pemerintah mewujudkan Indonesia maju. Di antaranya soal hilirisasi industri dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Menurut Jokowi, dengan hilirisasi industri, Indonesia akan mendapatkan nilai tambah yang berlipat ganda. Karena itulah, Indonesia harus segera meninggalkan ekspor bahan mentah.

"Negara akan mendapatkan banyak penerimaan dan manfaat nyata dari hilirisasi industri," kata Presiden seperti dikutip redaksi.

Adapun mengenai pembangunan IKN Nusantara, alasan utamanya adalah pemerataan, baik dari sisi ekonomi, penduduk, maupun pembangunan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpandangan, selama ini hampir semuanya berpusat di Pulau Jawa. Sebanyak 58 persen PDB ekonomi dan 56 persen penduduk Indonesia ada di Jawa.

"Gagasan pemindahan ibukota negara bukan pertama kali dari saya, tapi sudah direncanakan oleh presiden pertama kita sejak tahun 1960. Dan gagasan itu baru kita wujudkan sekarang," ungkap Jokowi.