Jokowi Berharap 4 Tahun Lagi Indonesia Produksi Mobil Listrik

Presiden Jokowi/Net
Presiden Jokowi/Net

Presiden Joko Widodo optimis dalam membangun industri mobil listrik tanah air. Bahkan dia yakin 3 hingga 4 tahun lagi Indonesia bisa memproduksi mobil listrik di dalam negeri.


Keyakinan ini disampaikan langsung saat Rakornas Kementerian Investasi, Rabu (24/11).

Diurai Presiden Jokowi bahwa pemerintah sudah menyiapkan langkah menuju cita-cita tersebut. Salah satunya dengan menghentikan ekspor material mentah, seperti bijih nikel. Nikel harus diolah menjadi barang jadi atau setengah jadi di Indonesia sebelum diekspor.

Selanjutnya, bauksit, tembaga, dan timah juga akan dilakukan hal serupa demi membangun industri yang menghasilkan nilai tambah.

Jangka panjangnya, Jokowi berharap Indonesia bisa memproduksi baterai lithium hingga mobil listrik dalam beberapa tahun ke depan.

"Di sini ada tembaga, nikel, besi baja, mengintegrasikan baterai lithium dijadikan lagi mobil listrik. Nilai tambah bisa berlipat-lipat. Itu yang belum dilakukan dan itu akan kejadian insyaallah di 3 hingga 4 tahun lagi," harapnya.

Hilirasi di Indonesia diyakini bisa memberi nilai tambah yang bisa diraup beberapa kali lipat. Pemerintah juga bisa mendapat pendapatan tambahan dari royalti, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), bea keluar, hingga PPN.

Contohnya adalah komoditas timah yang 4 tahun lalu nilai ekspornya hanya 1,1 miliar dolar AS meningkat menjadi 20 miliar dolar AS pada tahun ini. Hal tersebut karena timah tidak lagi diekspor sebagai barang mentah. Tapi sudah dalam bentuk jadi atau setengah jadi.

“Itu yang namanya nilai tambah di situ," imbuhnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.


ikuti update rmoljatim di google news