Pulihkan Parekraf, Sandiaga Uno Bersama RKS Galakkan Vaksinasi Covid-19

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno/Repro
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno/Repro

Tingkat capaian vaksinasi Covid-19 akan menjadi penentu seberapa cepat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) akan kembali bangkit dari keterpurukan akibat dampak pandemi.


Alasan itu, menjadi salah satu latar belakang dari komitmen Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menggandeng Relawan Sahabat Sandi (RKS) untuk mempercepat vaksinasi. Salah satunya, dimulai dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Dikatakan Sandiaga Uno, tercapainya vaksinasi bukan saja soal kerja pemerintah. Tetapi, juga perlu dukungan semua pihak utamanya partisipasi masyarakat untuk bersedia divaksin.

"Semua pihak perlu berkolaborasi menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 ini," ujar Sandiaga Uno dalam keterangannya, Rabu (24/11).

Sandiaga Uno mengungkapkan, vaksinasi menjadi penting sebagai pengoptimalan dari penerapan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.

"Ini akan kita pacu terus, karena untuk ekonomi bangkit kita harus mampu meningkatkan vaksinasi dengan protokol kesehatan yang telah terbukti memakai masker mengurangi potensi infeksi 53 persen, mencuci tangan 53 persen, dan jika kita menjaga jarak 23 persen," katanya.

Pada sisi lain, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengakui, kebijakan pemerintah yang memberlakukan penerapan PPKM level 3 selama masa Natal dan tahun baru 2022 (Nataru), akan berdampak langsung kepada pelaku parekraf.

Untuk itu, mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini, mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, agar usaha-usaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif diberikan sosialisasi. Karena pada prinsipnya, PPKM adalah pembatasan bukan larangan masyarakat untuk beraktivitas.

"Kami akan memberikan surat edaran tentang panduan beroperasi dalam PPKM Level 3 sesuai Instruksi Mendagri. Jadi berarti konsep wisata yang lebih lokal. Jadi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dapat mengantisipasi," pungkasnya, dilansir Kantor Berita Politik RMOL.