Cegah Varian Delta Plus, Binda Bali Gencarkan Vaksinasi di Denpasar

Vaksinasi massal Binda Bali di Kantor Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali/Repro
Vaksinasi massal Binda Bali di Kantor Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali/Repro

Angka capaian vaksinasi yang hampir 100 persen, tidak menyurutkan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Bali untuk menggencarkan vaksinasi Covid-19.


Kepala Binda Bali, Brigjen Purnomo mengatakan, kali ini digelar vaksinasi secara massal di Kantor Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali.

Begitu juga, vaksinasi secara door to door yang menyasar kantong pendatang di kawasan Jalan Gunung Himalaya Utara, Pemecutan Kaja, Denpasar.

Memang untuk di Denpasar, jumlah yang divaksin sudah hampir 100 persen, tapi karena Denpasar daerah urban, jadi tidak dipungkiri ada masyarakat pendatang yang belum divaksin, itulah yang kami sasar," kata Purnomo dalam keterangannya, Sabtu (27/11).

Untuk vaksinasi di Kantor LDII Bali ini menargetkan sebanyak 1.250 peserta vaksin, di mana jumlah vaksin yang disiapkan yakni Sinovac 1.000 dosis dan AstraZeneca sebanyak 250 dosis. Sedangkan, untuk vaksinasi door to door, menyasar sebanyak 50 orang yang didominasi oleh pendatang dengan ekonomi menengah ke bawah.

Kata Purnomo, vaksinasi harus terus digencarkan untuk antisipasi adanya penyebaran Covid-19, apalagi di Eropa, kasus positif melonjak tajam karena adanya varian Delta Plus.

"Ini juga dikhawatirkan varian Delta Plus ini merapat ke Denpasar. Karena dengan adanya pembukaan penerbangan internasional ada wisatawan yang datang ke Bali. Sehingga vaksinasi ini diperlukan untuk melakukan pencegahan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Ni Luh Putu Sri Armini mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi ini perlu keterlibatan semua pihak. Sehingga, masyarakat yang masih tercecer dan belum menerima vaksinasi bisa segera tervaksinasi.

"Secara kumulatif sudah 833.296 orang atau 145,7 persen yang menerima vaksin dosis pertama, dosis kedua sebanyak 712.939 orang atau 124,7 persen, dan dosis ketiga 14.000 orang atau 116,4 persen," pungkasnya.