Semarang Jadi Tuan Rumah AHL GERMAS Tingkat Nasional

Foto/RMOLJateng
Foto/RMOLJateng

Kota Semarang menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Advokasi dan Pembelajaran Horisontal (Advocacy and Horizontal Learning) Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) tingkat Nasional.


Kegiatan ini bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI, SPEAK INDONESIA dan Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) dan dilaksanakan selama 2 hari, Senin 29 November 2021. 

Sebelum pelaksanaan kegiatan, atau pada hari Minggu (28/11) malam, diadakan penyambutan tamu dan makan malam bersama seluruh peserta di Balaikota Jalan Pemuda Semarang.

Sejumlah narasumber dan Kepala Daerah dijadwalkan hadir dalam acara yang akan digelar di Hotel Tentrem tersebut. Di antaranya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang akan menjadi pembicara kunci (keynote speaker). 

Selain itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua AKKOPSI, Syarif Fasha yang juga Wali Kota Jambi, akan memberikan sambutan.

Acara juga akan diisi pemberian apresiasi dari Kementerian Kesehatan atas inisiasi dan inovasi penerapan GERMAS kepada 6 Kepala Daerah. Pemberian apresiasi dilakukan Plt Dirjen Kesmas Kemenkes, drg Kartini Rustandi, M.Kes. sementara untuk sesi talkshow akan tampil 6 Kepala Daerah yaitu Wali Kota Semarang, Bupati Boyolali, Sleman, Gianyar, Pringsewu dan Soppeng.

Wali Kota Semarang, Dr Hendrar Prihadi SE.MM, mengatakan Kota Semarang dipilih oleh Kementerian Kesehatan untuk memberikan sharing pembelajaran pelaksanaan GERMAS. Pemilihan ini didasari oleh berbagai inovasi dalam implementasi GERMAS yang dilakukan. 

“Ketika tamu dari Kementerian Kesehatan audiensi dan meminta kami memberikan sharing pembelajaran, saya langsung sampaikan saja, kalau kami siap menjadi tuan rumah, bukan hanya memberikan sharing pembelajaran.  Toh beberapa waktu lalu kami menjadi tuan rumah untuk kegiatan Festival HAM dan berjalan sukses. Tawaran itu disambut baik Kementerian Kesehatan,”ujar Hendi, dilansir dari Kantor Berita RMOLJateng, Minggu (28/11).

Menurut Hendi, Kota Semarang dipilih juga karena dinilai memiliki komitmen yang kuat dalam inisiasi program dan kegiatan yang inovatif dalam pelaksanaan GERMAS. Di Kota Semarang, GERMAS juga dinilai telah diterapkan dengan baik dan dilandasi regulasi dan dukungan anggaran sehingga keberlanjutannya terjamin.

“Selain itu, GERMAS telah masuk dan bersinergi dengan program-program lainnya, seperti STBM, Kabupaten/Kota Sehat, atau program inovatif lainnya di Kota Semarang. Sehingga kegiatan AHL GERMAS ini juga dimaksudkan menguatkan peran Kepala Daerah lain dalam membudayakan GERMAS dalam kehidupan bersama dan menjadi pembelajaran atau lesson learned dalam penerapan kebijakan serta keberhasilan pelaksanaan GERMAS di Kota Semarang,”ujar Hendi.

Ditambahkan, Pemerintah Kota Semarang bersama seluruh komponen masyarakat melakukan upaya kegiatan GERMAS secara terintegrasi mulai kegiatan-sarana prasarana-kekompakan masyarakat, sesuai tagline BERGERAK BERSAMA serta didukung oleh smart system dari beberapa OPD yang ada di Pemkot Semarang.

“GERMAS menjadikan masyarakat, khususnya di Kota Semarang semakin sehat dan produktif. Waras wargane sehat kotane. Salam GERMAS,”tandas Hendi.

Sementara itu, Direktur SPEAK INDONESIA, Wiwit Heris Mandari, sebagai Mitra Kementerian Kesehatan dan pelaksana kegiatan mengatakan, selain Kota Semarang, Kementerian Kesehatan juga memilih 5 kabupaten/kota  lain untuk memberikan sharing pembelajaran GERMAS. Kelima daerah itu adalah Kabupaten Boyolali, Sleman, Gianyar (Bali), Pringsewu (Lampung) dan Kabupaten Soppeng (Sulawesi Selatan). Keenam Kepala Daerah itu akan menyampaikan praktik-praktik baik serta pembelajaran GERMAS di daerah masing-masing.

“Diharapkan pembelajaran itu akan menginspirasi kabupaten/kota lain untuk melakukan hal yang sama, sesuai dengan kondisi di kabupaten/kota masing-masing. Harapan ke depan, GERMAS semakin membudaya dalam kehidupan bersama sebagai warga bangsa,”ujar Wiwit.

Dikatakan, Wiwit, keenam daerah memiliki keunikan dan kekhasan sendiri dalam inovasi pelaksanaan GERMAS. Dari keenam daerah itu hal-hal yang menonjol misalnya, Kota Semaeang dengan program inovatif LAWANGSEWU atau Layanan Warga Semarang Sehat Setiap Waktu. Program ini berupa penyuluhan kesehatan khususnya protokol kesehatan di tempat berkerumun, seperti pusat olahraga atau tempat wisata. 

Lalu Kabupaten Boyolali gencar menciptakan Kampung GERMAS, yang merupakan motor penggerak pencapaian  desa seperti desa siaga aktif mandiri, desa STBM, desa  dengan asman toga untuk menuju Boyolali Sehat. Kampung GERMAS bertujuan untuk mengimplementasikan GERMAS dalam kehidupan sehari-hari. 

Di Kabupaten Gianyar melakukan inisiatif dan inovasi pelaksanaan GERMAS diintegrasi dengan kegiatann seni dan budaya dan adanya aturan adat (Perarem) terkait pemilahan sampah di masyarakat. Di Kabupaten Pringsewu Pelaksanaan GERMAS di Pringsewu dilakukan bersama lintas sektor. 

Kemudian inovasi GERMAS di Kabupaten Soppeng dilakukan dengan program payung bernama Mappadeceng. Sementara di Kabupaten Sleman implementasi GERMAS dilaksanakan dengan pelaksanaan 5 cluster GERMAS melalui inovasi Posbindu Idaman (PosbIndu HusaDA SleMAN), Program Si Wolly Nyaman (si Wolbachia Nyamuk Aman Cegah DBD di Sleman) dan lainnya.