HUT KORPRI ke-50, Bupati Karna Minta ASN Mampu Berinovasi

Bupati Situbondo Karna Suswandi memotong tumpeng HUT Korpri ke-50/RMOLJatim
Bupati Situbondo Karna Suswandi memotong tumpeng HUT Korpri ke-50/RMOLJatim

Dirgahayu Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-50, Bupati Situbondo Karna Suswandi meminta agar Aparatur sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemkab Situbondo, terus bersinergi dalam mewujudkan Situbondo Berjaya (berakhlak, sejahtera, adil dan berdaya). 


Menurutnya, proses pembangunan kota berjuluk ‘Santri Pancasila’ ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, melainkan harus bersama.

Demikian disampaikan oleh pria yang akrab disapa Bung Karna ini, saat memberikan sambutan dalam acara HUT ke-50 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Senin (29/11) di Pendopo Graha Amukti Praja. 

Orang nomor satu di Kota Santri Pancasila ini mengatakan, kerja keras dan kekompakan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemkab Situbondo merupakan kunci utama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Jangan kemudian merasa menjadi atasan kemudian hanya mengandalkan bawahan. Itu salah, yang benar justru harus berjalan bersama. Tentunya juga didukung dengan inovasi dan kreativitas para ASN, bukan hanya stagnan menghadapi kerjaan,” ucap Bupati Karna, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Bung Karna mengungkapkan, biaya operasional yang harus ditanggung Negara terhadap para ASN bukanlah jumlah yang sedikit. Untuk itu, dirinya meminta agar ASN mampu menjadi ujung tombak keberhasil pembangunan di Situbondo khususnya. Seharusnya ASN merasa memiliki beban moral yang tinggi, terhadap masyarakat karena memang sebagian besar APBD dipergunakan untuk operasional ASN.

“APBD Situbondo tahun anggaran 2022 sekitar Rp1,6 Triliun, sebesar Rp1,3 Triliun habis untuk biaya operasional. Seperti gaji pegawai, perjalanan dinas, beli ATK dan sebagainya. Jadi praktis hanya tersisa sekitar Rp250 Miliar digunakan untuk belanja modal atau untuk kebutuhan masuyarakat,” ujarnya lagi.

Bupati yang kini genap berusia 54 tahun ini berharap, agar OPD di Lingkungan Pemkab Situbondo mampu memprioritaskan anggaran yang ada, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) termasuk dituntut untuk tidak boros mengelola anggaran, agar bisa melakukan efisiensi anggaran sebesar mungkin, tanpa mengurangi hasil kerja.

“Jadi tolong saya minta anggaran itu jangan di pecah-pecah, sehingga tidak bisa memberikan daya ungkit kepada masyarakat. Fokuskan ke program prioritas, untuk operasional tolong dihemat, agar pada APBD selanjutnya ada kesinambungan anggaran yang bisa dialihkan kepada belanja modal,” tegasnya.

Lebih lanjut pria asal Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa ini menyampaikan, agar para ASN juga menjaga loyalitas terhadap pimpinan, baik kepada atasan langsung maupun kepada Bupati dan Wakil Bupati Situbondo. 

“Saya ingatkan bapak-ibu (ASN -red) itu tidak boleh punya visi-misi sendiri. Tugas OPD itu mewujudkan visi-misi saya dan Nyai Khoi. Yakni Situbondo Berjaya (berakhlak, sejahtera, adil dan berdaya),” tandasnya.

Pria yang pernah menjabat Kadis PUPR Kabupaten Bondowoso ini menerangkan, pihaknya tidak ingin mendengar keluhan dari masyarakat Situbondo. Khususnya yang berkaitan dengan program kemasyarakatan. Program Sehati (sehat gratis) misalnya, Karna mengaku sering mendapatkan keluhan langsung dari masyarakat, terkait masih kurangnya pelayanan ASN. Bung Karna juga mengkritisi lambannya peran ASN dalam mengajak masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

“Program ‘Sehati’ misalnya saya tidak mau lagi mendengar masyarakat tidak terlayani dengan baik. Sayang juga menyayangkan persentase kenaikan vaksinasi yang stagnan, ini harus saling bahu membahu. Ingat Negara membayar kita ini sudah sangat mahal,” tutupnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Situbondo Karna Suswandi, Wabup Nyai Hj Khoirani, Ketua DPRD Edi Wahyudi, Forkopimda, Sekdakab Syaifullah, serta para ASN di Lingkungan Pemkab Situbondo.[adv]