Awasi Langsung Pendistribusian Pupuk Gratis, Ini Pesan Bupati Karna

Bupati Karna Suswandi secara simbolis menyerahkan bantuan pupuk gratis kepada salah satu petani/RMOLJatim
Bupati Karna Suswandi secara simbolis menyerahkan bantuan pupuk gratis kepada salah satu petani/RMOLJatim

Pupuk urea non subsidi gratis mulai didistribusikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Holtikultara sejak, Rabu (1/12).


Ada lima desa di Kecamatan Banyuglugur, yaitu Tepos, Kalisari, Selobanteng, Banyuglugur, serta Telempong yang mendapatkan jatah pupuk gratis pertama ini. Tidak mau kecolongan oleh ulah oknum nakal, pendistribnusia pertama ini langsung dibawah pengawasan Bupati setempat, Karna Suswandi.

“Total ada 1228 Ton pupuk gratis yang siap dibagikan kepada 24.563 petani di Kota Santri Pancasila. Kita menganggarkan 13,5 Miliar Rupiah, untuk membeli pupuk urea non-subsidi, dan kita bagikan kepada petani secara cuma-cuma alias gratis,” ujar Bupati Karna, dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Rabu (1/12).

Orang nomor satu di Kota Santri Pancasila ini mengungkapkan, awalnya pupuk gratis dari Pemkab Situbondo direncanakan sebanyak 1829 Ton untuk dibagikan kepada 36 ribu petani. Mengingat waktu bulan Mei 2020, harga pupuk urea non-subsidi masih sekitar Rp 680.000 per Kuintal.

“Namun pada waktu itu sama kepala dinasnya tidak kunjung dieksekusi. Baru kadis yang baru ini bisa direalisasikan. Akan tetapi harga pupuk urea non-subsidi Rp947.500 per Kuintal, sehingga sasar bantuan mengalami penurunan, karena kuota pupuk secara kuantitas harus menyesuaikan dengan harga pupuk pupuk di pasaran saat ini,” bebernya.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Bung Karna ini meyakini, bantuan pupuk urea gratis tersebut bisa meringankan beban para petani. Khususnya di masa pandemi Covid-19 saat ini, dengan harapan agar petani memiliki penghasilan yang meningkat, karena biaya tanam sudah bisa disubsidi oleh pemerintah berupa pupuk gratis tersebut, dengan harapan kesejahteraan keluarga petani bisa membaik.

Bagaimana dengan tahun 2022?, Karna berjanji sudah mengalokasikan anggaran untuk pupuk gratis. Bahkan tahun ini, alokasi anggaran mengalmi kenaikan hingga Rp 3 Miliar lebih, alias menjadi lebih dariu Rp 16 Miliar.

“Agar tidak menimbulkan iri di masyarakat, maka pola pembagian pupuk akan digilir. Insyaallah kalau tidak ada halangan dan bisa berjalan lancar, pada Maret atau April 2022 sudah bisa didistribusikan kembali ke petani,” tegasnya lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo, Haryadi Tejho Laksono, yang juga ikut mendampingi Bupati dalam pendistribusian pupuk urea gratis itu, menegagaskan jika proses pendistribusian akan rampung hingga 26 hari kedepan.

“Kita akan bekerja secara maksimal (Pendistribusia, red) dan target kami tidak sampai sebulan sudah selesai. Apalagi ini sudah ditunggu-tunggu oleh para petani, maka kami tetap akan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” pungkasnya.

Mantan Kepala BPPKAD Situbondo ini menjelaskan, petani yang menerima bantuan pupuk ialah mereka yang terdaftar di e-RDKK. Agar merata maka tahun depan diberikan kepada petani yang masuk e-RDKK lainnya, agar semua petani yang benar-benar berhak bisa kebagian kendati harus bergiliran karena memang adanya keterbatasan kemampuan keuangan APBD.

Pantauan Kantor Berita RMOLJatim, hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Situbondo Karna Suswandi, Kepala Dinas terkait, Haryadi Tejho Laksono, Kabid Tanaman Pangan, Basmalah, Camat Banyuglugur, Taufan serta para petani penerima bantuan pupuk urea gratis.[adv]