Sekolah Perempuan Berlian di Jombang Wujudkan Perempuan Inovatif dan Mandiri

Bupati Jombang Mundjidah Wahab saat mewisuda sekolah Berlian di Pendopo Kabupaten Jombang, Rabu (1/12/2021)/Ist
Bupati Jombang Mundjidah Wahab saat mewisuda sekolah Berlian di Pendopo Kabupaten Jombang, Rabu (1/12/2021)/Ist

Adanya sekolah perempuan Bersama Lindungi Perempuan dan Anak (Berlian) di Kabupaten Jombang, akan semakin meningkatkan kesetaraan perempuan dan laki-laki di ruang domestik. 


Hal ini disampaikan Bupati Jombang Mundjidah Wahab saat mewisuda sekolah Berlian di Pendopo Kabupaten Jombang, Rabu (1/12/2021).

Mereka adalah siswi sekolah perempuan dari Desa Tambakrejo, Desa Tampingmojo dan Desa Pesantren.

Bupati Jombang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Wiwin Sumrambah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang.

Menurut Munjidah Wahab, perempuan diharapkan mampu menjadi mitra setara bagi suami dan keluarga. Yakni dengan meningkatkan ketahanan keluarga melalui pendidikan,kesehatan, politik dan ekonomi mampu melahirkan generasi- generasi yang berkualitas. 

Selain itu, perempuan diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dalam kepemimpinan di ruang publik. Di antaranya terlibat di Musrenbang desa sampai dengan Musrenbang Kabupaten. 

"Wisudawan siswi sekolah perempuan Berlian angkatan tahun 2021, saya harap dapat mewujudkan perempuan inovatif dan mandiri dalam rangka mendorong keterlibatan perempuan dalam mendukung kebijakan perencanaan pembangunan di Kabupaten Jombang," tutur Bupati Mundjidah Wahab.

"Besar harapan saya, agar aparat kecamatan, desa, tokoh masyarakat, organisasi, kelompok, dan lembaga makin mengerti dan memahami tentang manfaat sekolah perempuan serta bersikap pro aktif terhadap berbagai isu pemberdayaan perempuan dan anak dengan mengembangkan sekolah perempuan berlian di desa dan kecamatan, untuk mendukung tercapainya visi bersama mewujudkan Jombang yang Berkarakter dan Berdaya Saing", pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang, Nur Kamalia, menyampaikan bahwa sesuai dengan Perbup Jombang Nomor 63 Tahun 2018 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi serta tata kerja Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang, bahwa salah satu program kegiatan unggulan pada Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (PKHP) dan anak adalah mewujudkan perempuan yang inovatif dan mandiri melalui kegiatan sekolah Berlian. 

"Ini adalah sekolah non formal sebagai wadah strategis bagi pembangunan perempuan di level desa/kelurahan, khususnya perempuan yang masih mengalami kemiskinan multidimensi yang belum terlibat dalam suatu organisasi dan daerahnya mengalami keterbatasan-keterbatasan", kata Nur Kamalia.

Sekolah Berlian ini, lanjutnya, merupakan program unggulan kegiatan pada Puspa Arimbi Kabupaten Jombang yang diinisiasi oleh organisasi women’s crisis center (WCC), Fatayat dan Koalisi Perempuan Indonesia atau KPI Jombang.

Dikatakan Nur, saat ini sekolah Berlian yang ada di Kabupaten Jombang sudah berkembang di Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Desa Tampingmojo dan Desa Pesantren kecamatan Tembelang.

"Sekolah perempuan ini menerapkan metode pembelajaran orang dewasa secara kreatif dan  dapat menentukan kapan dan dimana mereka belajar, dapat membangun kemampuan pribadi. Kurikulumnya dan cara belajarnya  disesuaikan dengan situasi dan kondisi mereka," urainya.

Muatan pembelajaran sekolah perempuan adalah membangun kemampuan potensi diri, membangun kemampuan dan ketahanan keluarga, membangun kemampuan berperan dalam masyarakat, meningkatkan partisipasi pendidikan adil gender (pag), hak reproduksi dan hidup sehat, serta pengembangan ekonomi kemandirian perempuan.

Tujuan kegiatan wisuda sekolah perempuan ini, masih kata Nur, adalah untuk menguatkan program dan kurikulum pembelajaran sekoper yang sudah ada dan mengembangkan program kegiatan lain yang kreatif dan berkelanjutan serta membentuk perempuan sebagai agen perubahan di desa melalui upaya membangun kemampuan dan kepercayaan diri (akses, partisipasi, berperan aktif dan mendapatkan manfaat yang maksimal dari pembangunan), membangun ketahanan keluarga dan masyarakat.[adv]