Potret Survei Elektabilitas Capres Dinilai Belum Cerminkan Dinamika Masyarakat

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil/Net
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil/Net

Potret yang dirilis berbagai lembaga survei terkait elektabilitas figur yang pantas diusung pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 belum menggambarkan dinamika masyarakat pada umumnya.


Begitu dikatakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil dalam serial diskusi Polemik bertema "Pemulihan Ekonomi Masa Pandemi dan Dampak Konstelasi Politik 2024", Sabtu (4/12).

“Itu (hasil elektabilitas pada survei) belum menunjukkan dinamika yang ada di masyarakat," kata Nasir Djamil.

Meski begitu, Nasir tidak memungkiri bahwa hasil survei menjadi masukan yang penting bagi partai politik untuk menimbang siapa figur yang tepat dijadikan pemimpin.

"Tetapi dengan survei itu kita bisa mencoba menghitung-hitung dan mengukur mana kandidat atau calon orang yang kita nilai layak dan patut untuk memimpin,” katanya.

Survei terbaru dari Indonesia Political Opinion (IPO) mencatatkan keunggulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai figur calon presiden pilihan publik dengan torehan 21,6 persen.

Di bawah Anies Baswedan, menyusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 14,8 persen dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno 13,9 persen.