GM FKPPI Jawa Timur Minta Masyarakat Hormati Putusan MK dan Dukung Presiden Terpilih Demi Keutuhan Bangsa

Pengurus Daerah XIII GM FKPPI Jawa Timur bersama Ketua MPR RI saat dialog Kebangsaan di Jawa Timur/Ist
Pengurus Daerah XIII GM FKPPI Jawa Timur bersama Ketua MPR RI saat dialog Kebangsaan di Jawa Timur/Ist

Masyarakat diminta untuk mendukung hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan yang diajukan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang diajukan dalam sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024, pada Senin (22/4).


Hal ini disampakan Ketua Pengurus Daerah XIII Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (GM FKPPI) Jawa Timur, Satria Muhammad Adipratama pada Kantor Berita RMOLJatim, sesaat lalu.

"Putusan MK tersebut sudah bersifat final dan mengikat. Mari kita hormati keputusan MK terkait sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024," ujar Satria.

Dengan menolak seluruh permohonan capres-cawapres nomor urut 01 dan 03, kata Satria, MK telah membuktikan bahwa permohonan pemohon "tidak beralasan menurut hukum seluruhnya".

Sehingga dalil-dalil permohonan yang diajukan soal ketidaknetralan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan DKPP hingga tuduhan adanya abuse of power yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam menggunakan APBN dalam bentuk penyaluran dana bantuan sosial (bansos) untuk memengaruhi pemilu, tidak terbukti. 

Karena itu sesuai hasil Komisi Pemilihan Umum (KPU) pasangan capres cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sah memenangkan Pilpres 2024.

"Kami minta masyarakat patuh pada hasil putusan KPU dan MK dengan hati legowo. Kita wajib dukung presiden terpilih demi keutuhan bangsa," tandas Satria.

Selain itu, pihaknya juga mengajak semua pihak untuk mendukung program pembangunan yang dipimpin Prabowo-Gibran untuk kebaikan bangsa ini kedepannya. 

"Kita dukung pemimpin baru termasuk program-programnya dalam membangun bangsa ini lebih baik," tegas Satria. 

Sebaliknya, Satria juga mengingatkan pihak pemenang untuk menggandeng pihak yang kalah, saling bekerja sama  membangun bangsa Indonesia. 

"Yang menang merangkul yang kalah. Dan yang kalah harus legowo. Keduanya saling bergendengan tangan bekerja demi keutuhan bangsa ini," demikian Satria.