Kaum milenial harus bersiap menghadapi besarnya potensi ekonomi digital. Potensi besar ekonomi digital jangan sampai dikuasai dan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan besar dari luar negeri.
- LaNyalla: Sistem Syuro Asli Indonesia Berdasarkan Pancasila
- LaNyalla: Pemuda Pancasila Wajib Kaji dan Tinjau Ulang Sistem Bernegara Saat Ini
- Wacana Debt Transfer Utang Holding Perkebunan, Ketua DPD RI: Clearkan Dulu Mengapa Kreditur Lama Tolak Skema Aksi Korporasi
Begitu harapan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam orasi virtualnya pada acara Wisuda Sarjana ke-25 Stikosa-AWS, Sabtu (4/12) di Surabaya.
Menurutnya, ada tiga catatan penting untuk memperkuat daya saing bangsa dalam mengarungi era ekonomi digital yang tengah berkembang pesat saat ini.
Pertama, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan pilar dasar dalam ekosistem inovasi digital.
“Ingat, digital hanyalah alat. Skemanya, inovasinya, terobosannya, peruntukannya, berdasarkan perencanaan dari manusia," katanya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/12).
Kedua, kesiapan infrastruktur. Menurutnya, fasilitas infrastruktur telekomunikasi belum merata, terutama di kawasan timur Indonesia. Akibatnya, terjadi kesenjangan digital. Mayoritas pengguna internet pun kita ketahui hanya berpusat di Jawa, Sumatera dan Bali.
"Tanpa pemerataan infrastruktur telekomunikasi, tentu akan sulit untuk menciptakan kaum muda kreatif dengan sentuhan digital di pelosok-pelosok negeri," ujar LaNyalla.
Ketiga, kesiapan regulasi. Sebab, kata LaNyalla, dunia digital adalah dunia yang begitu dinamis. Hitungan perubahannya bukan tahun, tapi hari, bahkan jam.
"Maka, pemerintah harus menyiapkan regulasi yang tidak kuno, yang mengakomodasi perkembangan zaman, namun tetap dalam koridor aturan yang baik dan memihak kepada kepentingan bangsa," tutur LaNyalla.
- Hadiri Pertemuan Milenial-Ojol di Surabaya, Mahfud MD: Perizinan Kita Permudah
- Mahfud MD: Perkembangan Ekonomi Digital Tak Bisa Dihindari, Tetapi Harus Hati-hati
- LaNyalla: Sistem Syuro Asli Indonesia Berdasarkan Pancasila