Dosen UNESA Beri Pelatihan Supervisi Kolegial pada Guru dan Tendik

Proses belajar dan mengajar di ‘kelas’ menjadi unjuk tombak penyelanggaraan pendidikan. Karena itu, kualitas pembelajaran harus terus ditingkatkan, salah satunya bisa dengan memberikan pelatihan, seperti yang dilakukan tim dosen UNESA. 


Mereka mengadakan pelatihan Supervisi Kolegial yang Inovatif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di masa pandemi.

Pelatihan tersebut diinisiasi Shelly Andari, S.Pd., M.Pd bersama Dr. Amrozi, M.Pd., Syunu Trihantoyo, S.Pd., M.Pd., dan Supriyanto, S.Pd., M.Pd. Kegiatan itu melibatkan para guru sekolah mitra dan diselenggarakan di SMP AL-Falah Ketintang, Surabaya. 

Pelatihan dan pendampingan selama tujuh bulan, terhitung sejak Maret sampai September 2021.

Dikatakan Shelly Andari, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan dalam melakukan supervisi yang efektif.

Sepervisi, lanjutnya, memiliki tujuan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar dan mengajar yang juga perlu didukung baik dari aspek akademik maupun manajerial. 

“Supervisi itu tidak hanya membantu guru, tetapi juga menyakut komponen lain sekolah, termasuk tata usaha, sarpras dan lingkungan sekolah,” ujarnya.

Salah satu model supervisi yang perlu dilakukan yaitu supervisi kolegial. Supervisi sejawat memiliki beberapa kelebihan; mempermudah komunikasi antar guru maupun tendik yang mana asumsinya adalah komunikasi antar sejawat dapat lebih mendalam dibandingkan supervisi dengan kepala sekolah atau pengawas sekolah.

Selain itu, melalui supervisi sejawat, antar guru maupun tendik dapat saling membantu berdasar keilmuan dan pengalaman masing-masing untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar maupun pembelajaran di sekolahnya.

Menurutnya, agar para guru dan tendik terampila, pelatihan itu dirancang matang dan dikemas sedemikian rupa. Selain ada sesi penyampaian materi dari para pakar manajemen pendidikan, juga ada sesi praktek dan pendampingan sepervisi secara berkelanjutan. 

“Karena itu, waktu penelitian cukup panjang dari perencanaan hingga pelaksanaan,” ucapnya.

Dia berharap, lewat pelatihan itu, para guru maupun tendik terampil melakukan supervisi yang baik dan efektif di sekolahnya. 

Paling penting lagi, guru dan tendik tidak hanya bisa melakukan supervisi, tetapi lebih jauh dapat mengembangkan strategi supervisi yang inovatif.

 “Proses dan hasil belajar harus diukur dengan benar dan dari situ dilakukan perbaikan, salah satunya dengan melakukan supervisi,” tandasnya.