Gandeng BMT NU, UKM KSEI UNEJ Sosialisasikan Ekonomi Syariah

Sosialisasi ekonomi syariah di Ponpes Nurul Huda/RMOLJatim
Sosialisasi ekonomi syariah di Ponpes Nurul Huda/RMOLJatim

Unit Kegiatan Mahasiwa Kelompok Studi Ekonomi Islam (UKM KSEI) Universitas Negeri Jember menggandeng BMT NU Grujugan dalam mensosialisasikan Ekonomi Islam.


Pesertanya merupakan warga dari desa-desa di Kecamatan Grujugan. Tidak hanya mensosialisasikan akan pentingnya ekonomi syariah, tapi juga memberikan sembako pada 30 peserta yang hadir.

Ketua Umum UKM KSEI Universitas Jember, Aqil Shabab, mengatakan, selain mensosialisasikan ekonomi syariah pada masyarakat Bondowoso. Pihaknya juga ingin mengajak masyarakat Bondowoso agar beralih dari ekonomi konvensional ke ekonomi syariah.

"Kita berharap masyarakat Bondowoso itu memakai ekonomi syariah, bukan ekonomi konvensional lagi yang cendrung ke arah riba," jelasnya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (21/12).

Dikatakan Aqil, masyarakat Bondowoso saat ini masih lebih banyak memilih ekonomi konvensional, oleh sebab itu KSEI akan mengambil langkah bertahap dengan melakukan kajian tentang minat masyarakat Bondowoso tehadap ekonomi syariah.

"Saat ini masih kondisi pandemi, kajian kita tetap berjalan dengan kajian online (daring). Bertahap, namun akan dilakukan lebih sering," katanya.

Menurut Aqil, kedepannya pihaknya akan mengadakan acara serupa dengan skala yang lebih besar, tentunya dengan dukungan para steak holder terkait.

"Ini yang kedua, sasarannya masyarakat di Kecamatan Grujugan. Tahun lalu, kita hanya mensosialisasikan dibDesa Grujugan Kidul saja. Semoga kedepannya bisa mengadakan acara seperti ini lebih besar dengan peserta lebih banyak," harapnya.

Sementara itu, Aditya Frasman Hariyanto S.H, Kepala Cabang BMT NU Grujugan, mengakui bahwa saat ini minat masyarakat di Bondowoso terhadap ekonomi syariah masih sangat rendah.

"Peminat ekonomi syariah masih sangat rendah, karana kita dipergerakan eknomi syariah ini masih sangat minim. Buktinya hanya ada dua Bank yang berbasis syariah yaitu BMT NU dan BMT Sidogiri," tuturnya. 

Ditambahkan Aditya, pihaknya menginginkan masyarakat beralih pada eknomi syariah agar tidak terjerat dengan transaksi yang cendrung ke arah riba.

"Tadi kita jelaskan pada yang hadir disini, agar tidak jerat ke ribawi. Harapannya saat mereka pulang nanti, juga bisa menjelaskan pada sanak famili, keluarga, maupun tetangganya," pungkasnya.