LaNyalla Kecam Lokasi Bencana Dijadikan Tempat Syuting Sinetron

Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti/Net
Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti/Net

Syuting sinetron berjudul “Terpaksa Menikahi Tuan Muda” yang berlokasi di pengungsian korban erupsi Gunung Semeru menuai kritik pedas dari masyarakat terutama para korban. Banyak masyarakat yang menilai hal tersebut tidak menunjukkan rasa empati terhadap para korban bencana.


Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyayangkan syuting sinetron yang dilakukan di lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Semeru.

LaNyalla meminta semua pihak mengedepankan empati. Apalagi di tengah-tengah masyarakat yang sedang berduka.

"Sangat disayangkan kegiatan syuting dilakukan di tengah para pengungsi. Selain tindakan tak etis, juga melukai hati pasalnya masyarakat Lumajang yang masih bersedih karena bencana erupsi Gunung Semeru," ujar LaNyalla, saat reses di Jawa Timur, Kamis (23/12).

La Nyalla menilai seharusnya masyarakat mengedepankan rasa empati terhadap kesedihan dan kesusahan sesama. Sehingga tidak perlu melakukan hal-hal yang tidak menunjukkan rasa empati terhadap korban.

"Yang paling tepat dilakukan adalah men-support sehingga para korban bersemangat memulai kehidupan baru lagi,” ujarnya.

Menurut LaNyalla, sinetron tersebut juga tidak memiliki makna dan nilai apapun di tengah-tengah kondisi masyarakat Lumajang saat ini.

"Apalagi menurut informasi, syuting menampilkan adegan dewasa yang dilihat para pengungsi anak-anak. Tentu saja hal ini memberi contoh tak baik,” tegasnya sebagaimana dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Kegiatan syuting di Desa Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur itu sempat viral di media sosial. Bahkan relawan dan netizen menggaungkan boikot terhadap sinetron berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) itu.

Sementara pihak production house (PH) yang menggarap sinetron mengklaim tak ada penolakan selama proses syuting.