Gus Yahya dan Said Aqil Tunjukkan Tauladan Politik Saling Memuliakan

Politik saling memuliakan yang tersaji dalam Sidang Pleno V Muktamar Nahdlatul Ulama untuk memilih ketua umum PBNU harus menjadi tauladan politik nasional.


Pada Sidang Pleno V itu, KH Yahya Cholil Staquf terpilih menjadi ketua umum PBNU setelah mengalahkan petahana KH Said Aqil Siroj.

Dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, baik diantara Gus Yahya dan Said Aqil memberikan pesan yang sama bahwa politik harus saling memuliakan.

"Kemarin Gus Yahya dan Kiai Said menegaskan bahwa itu politik yang penuh persabatan dan saling memuliakan, ini yang jarang kita lihat selama ini," ujar Adi Prayitno kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (25/12).

Adi memandang, Gus Yahya dan Said Aqil mampu membuktikan bahwa sekeras apapun pandangan dan perbedaan akan berakhir ketika sudah kelihatan siapa yang menang.

"Itu yang terlihat kemarin kan, ketika Kiai Said kalah menyampaikan sambutan, beliau menyampaikan perasaannya biasa-biasa saja dan akan tetap total membangun NU," ujarnya.

"begitu pun Gus Yahya juga menyampaikan pujian, itu menurut saya harus menjadi suri tauladan para politisi di negara ini," sambunganya.

Pesan utama dari keduanya, lanjut Adi, adalah bagaimana berpolitik tidak membutakan adab atau etika untuk saling menghormati.

"Jangan karena urusan politik gengsi membutakan segala-galanya," pungkasnya.