Jumlah Kasus Covid Omicron di Singapura Lebih Tinggi dari Varian Delta

Foto ilustrasi/Net
Foto ilustrasi/Net

Kasus Covid-19 varian Omicron diperkirakan akan menciptakan gelombang infeksi yang lebih besar dibanding Delta.


Kementerian Kesehatan Singapura pada Rabu (5/1) waktu setempat mengatakan, selama sepekan terakhir, negara itu telah mendeteksi 1.281 kasus Omicron, yang terdiri dari 1.048 orang yang berasal dari luar negeri dan 233 kasus lokal. Jumlahnya mencapai sekitar 18 persen dari total infeksi dalam minggu lalu.

"Varian Delta mencapai puncak sekitar 5.000 kasus dalam sehari, sementara Omicron bisa jauh melebihi ini dan menyebabkan sebanyak 10.000-15.000 kasus dalam skenario terburuk," kata Kenneth Mak, direktur layanan medis Kementerian Kesehatan, seperti dikutip dari Bangkok Post, Kamis (6/1).

Pihak berwenang mengatakan pada hari Rabu bahwa saat ini situasi Covid-19 tetap terkendali dan mereka akan mempertahankan aturan Covid-19 saat ini, seperti membatasi pertemuan sosial hingga lima orang selama periode Tahun Baru Imlek, yang akan berlangsung sekitar satu bulan ke depan.

Sebagai upaya pencegahan yang semakin luas, Kemenkes Singapura pada Rabu juga menekankan pentingnya dosis booster bagi orang dewasa.

"Mulai 14 Februari, orang yang memenuhi syarat berusia 18 tahun ke atas harus menerima dosis booster selambat-lambatnya 270 hari setelah dosis terakhir dalam seri vaksinasi primer untuk terus dianggap divaksinasi penuh," kata kementerian itu.

Saat ini negara berpenduduk 5,5 juta orang itu hanya mengizinkan mereka yang dianggap telah divaksinasi lengkap untuk memasuki mal atau makan di restoran atau di kios jajanan.