Kasus positif Covid-19 di Indonesia yang kembali naik hingga puluhan orang, membuat masyarakat diimbau untuk melengkapi vaksin booster.
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Covid-19 Kembali Melonjak
- KPK Amankan Dokumen Catatan Aliran Uang Korupsi Pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menerangkan, cakupan vaksin di masyarakat merupakan bekal dari kekebalan di masyarakat.
Meskipun, dia menegaskan bahwa kasus Covid-19 yang terdeteksi pada 6 Desember 2023 sebanyak 30 hingga 40 kasus positif baru, bukan karena adanya transmisi di kelompok masyarakat.
"Karena hasil pemeriksaannya itu bukan banyak dari puskesmas, klinik, tapi rumah sakit. Ada yang memang sakit Pneumonia harus dites," ujar Nadia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (9/12).
Saat ini, lanjut Nadia menjelaskan, tengah marak Pneumonia Mikro Plasma yang gejalanya sama dengan Covid-19.
"Penularannya melalui udara, dan gejalanya sama. Jadi artinya kita menyampaikan hal ini bukan untuk membuat masyarakat bingung, panik, tapi masyarakat agar lebih waspada, jangan lengah," sambungnya menegaskan.
Oleh karena itu, Kemenkes mendorong masyarakat untuk melengkapi vaksinasi yang telah disediakan pemerintah.
"Kita mendorong masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin booster 1 dan kedua. Karena vaksin booster 1 masih 40 persen, vaksin booster 2 masih 3 persen," ucapnya.
"Ini artinya masih banyak masyarakat yang belum lengkap vaksinasinya. Kita mendorong masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasinya," demikian Nadia menambahkan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Covid-19 Kembali Melonjak
- KPK Amankan Dokumen Catatan Aliran Uang Korupsi Pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes