Peluang setiap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) meraih kemenangan dalam Pilpres 2024 tak melulu berpatokan pada raihan kursi partai politik (parpol) di legislatif.
- Gus Ipul: Tidak Niat PBNU Gembosi Suara PKB
- Lawan KLB Illegal, Puluhan Kyai Di Banyuwangi Doakan Dan Dukung Demokrat Dibawah Kepemimpinan AHY
- Ekonom Senior: Dicari 'Boneka Baru' yang Pro-Oligarki dan Pro-Beijing
Hal itu diyakini Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, yang memandang ide Partai Gerindra mengusung sang Ketua Umum, Prabowo Subianto, sebagai capres akan sulit terealisasi apabila berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Pasalnya, Jerry memperkirakan PDIP bakal keberatan dengan gagasan Gerindra, apabila kader unggulannya yang menjabat sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani, hanya menjadi cawapres.
"Kalau Puan ngotot dicalonkan PDIP sebagai calon presiden monggo saja. Saya yakin Puan sulit menaklukan Prabowo, walau PDIP merajai 129 kursi di DPR," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (10/1).
Menurut Jerry, kursi parlemen yang dimiliki PDIP tak bisa dijadikan garansi kemenangan Puan di Pilpres 2024 mendatang. Terutama apabila Prabowo memilih untuk menjadi capres dengan menggandeng tokoh lain.
Dia memprediksi, Prabowo bisa telak mengalahkan Puan apabila memilih salah satu tokoh politik yang kini tengah memimpin di daerah, atau tokoh muda yang punya kinerja nyata dan elektabilitas bagus.
"Misalnya, Prabowo berpasangan dengan AHY, atau Prabowo-Anies, atau mungkin Prabowo-Airlangga, kan maut juga," demikian Jerry.
- Bagi Puan Maharani, Pemilu 2024 adalah Alat Demokrasi Berkualitas dalam Menyuarakan Kehendak Rakyat
- KPU Banyuwangi Menetapkan Paslon di Pilkada Serentak, Ipuk-Sugirah Vs Yusuf-Riza
- Kemenag Terbitkan Rencana Perjalanan Haji 2023, Maksimal Masa Tinggal Jemaah 42 Hari