PTM 100 Persen Dimulai, Siswa MBR Manfaatkan Perlengkapan Sekolah Gratis dari Pemkot

Wali Kota Eri sidak PTM bersama pimpinan dan anggota DPRD Surabaya/RMOLJatim
Wali Kota Eri sidak PTM bersama pimpinan dan anggota DPRD Surabaya/RMOLJatim

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Kota Surabaya resmi dimulai Senin, (10/1).


Para pelajar jenjang SD dan SMP tampak antusias mengikuti PTM 100 persen. Tak terkecuali siswa dari keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) juga mengikuti PTM seperti yang lain karena telah mendapat bantuan perlengkapan sekolah.

Pada pelaksanaan PTM 100 persen, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Pimpinan DPRD dan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya tampak berkeliling dan mengunjungi sejumlah sekolah.

Beberapa sekolah yang dikunjungi mulai dari SMP Negeri 19, SD Muhammadiyah 4, dan SMP Muhammadiyah 5, SMP Santa Maria, dan SD Negeri Kaliasin 1 Surabaya. 

Pelaksanaan PTM 100 persen ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.

"Alhamdulilah persyaratan di SKB 4 Menteri sudah diterapkan. Kita lakukan dan pastikan bahwa pelaksanaan tatap muka memberikan kenyamanan dan rasa aman," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Untuk memberikan kenyamanan bagi para siswa, Wali Kota Eri juga meminta Dispendik Surabaya agar menerapkan PTM 100 persen dengan membagi dua shift. 

Hal ini dikarenakan adanya jarak antar siswa yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan PTM 100 persen dalam satu waktu.

"Kita terus memberikan keyakinan kepada orang tua, dengan meminta persetujuan wali murid. Supaya sekolah ini bisa berjalan nyaman, maka harus ada persamaan, antara Pemkot Surabaya dan DPRD untuk memberikan sebuah keputusan," ujar dia.

Meski demikian, Wali Kota Eri mengaku, bahwa pelaksanaan PTM di Surabaya telah dimulai sejak PPKM Level 2 kemarin. 

Pihaknya juga telah melakukan survei terkait teknis PTM yang dibutuhkan oleh setiap sekolah.

"Alhamdulillah kita sudah lakukan itu. Kalau selalu (pembelajaran) online, maka siswa akan menjadi orang individualistik, ini yang kita takutkan, karena tidak ada komunikasi antar teman, tidak ada komunikasi dengan guru maka ini sangat membahayakan," jelas dia.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu melanjutkan, terkait dengan seragam gratis untuk siswa dari keluarga MBR, telah disalurkan di tiap sekolah. Seragam tersebut merupakan hasil produksi dari UMKM di Kota Surabaya.

"Insya Allah nanti juga tiap sekolah akan membelikan seragam, tetapi bukan untuk MBR, melainkan seragam yang dikerjakan UMKM, untuk menggerakkan UMKM kita. Termasuk nanti pegawai negeri memakai sepatu dan seragam UMKM," terang dia.

Salah satu pelajar dari keluarga MBR yang mengikuti PTM 100 persen adalah Airin, siswa kelas 2 SDN Kaliasin 1 Surabaya. 

Ia mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri karena bisa mengikuti PTM seperti siswa yang lain, karena mendapat bantuan perlengkapan sekolah.

"Terima kasih Bapak Wali Kota (Eri Cahyadi), karena saya bisa mendapat seragam sekolah gratis untuk sekolah," pungkasnya.