Tak hanya Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang gerah terhadap hasil survey dari Global Traffic Scorecard pada 2021 yang dirilis INRIX.
- Kasus Covid-19 Di Surabaya Melonjak, Wali Kota Eri Tak Mau Ngantor Di Balai Kota, Ini Alasannya
- Semarak! Lansia di Griya Werdha Surabaya Antusias Ikuti Lomba Kemerdekaan
- Satgas Covid-19 Surabaya Ajak Warga Lindungi Keluarga yang Isoman Melalui Penempelan Stiker
Hasil survey dari perusahaan analisis data lalu lintas (lalin) yang merilis bahwa Surabaya menjadi kota termacet di Indonesia.
Padahal kenyataannya klaim Dishub Surabaya tak sesuai kenyataan.
Hal yang sama juga dilontarkan Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Teddy Chandra.
Menurutnya Polrestabes Surabaya setiap hari melakukan pengaturan, penjagaan, dan patroli di bidang lalu lintas dengan melakukan pemetaan waktu, terkait ruas jalan di Kota Surabaya yang terjadi peningkatan volume kendaraan.
“Secara aplikatif kami akan menugaskan personel dan mempertebal personel bila terjadi kemacetan di suatu titik di Kota Surabaya. Untuk Kota Surabaya berdasarkan tugas kami di bidang lalu lintas, arus lalu lintas bersifat situasional,” jelas AKBP Teddy Chandra dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (14/1).
Ia juga memaparkan bahwa kepadatan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan Surabaya terjadi saat pagi hari ketika masyarakat mulai beraktifitas.
Ini disebabkan pula karena Surabaya menjadi daerah aglomerasi keluar masuknya kendaraan para pekerja dari dalam maupun luar kota.
“Ada masyarakat dari luar Kota Surabaya, tentunya terjadi peningkatan volume ketika pagi hari dan pada sore hari saat mereka pulang kerja. Kemudian secara situasional ketika di ruas jalan tersebut terdapat kegiatan yang bersifat insidentil (aksi unjuk rasa),” paparnya.
Selanjutnya adalah faktor cuaca. Menurut dia, dengan adanya curah hujan dan terjadinya genangan air, menyebabkan kendaraan memperlambat laju kecepatan dan bisa menimbulkan antrian yang panjang.
Namun, kemacetan yang terjadi di Kota Surabaya, tidak membuat arus lalu lintas menjadi terhenti, melainkan tetap bisa bergerak.
“Jumlah traffic light yang ada di Kota Surabaya dan bidang jalur kereta api juga bisa menjadi hambatan. Tetapi pantauan kami selaku petugas di lapangan, lalu lintas Kota Surabaya masih masuk kategori aman dan lancar,” pungkasnya.
- Sambut HUT RI ke-78, Pemkot Surabaya Beri Pengurangan Pokok BPHTB sampai 40 Persen
- Berangkatkan Jatim Run For Heroes 2022, Gubernur Khofifah: Maknai Angka 77 Sebagai Pitulungan Bangun Persaudaraan, Persatuan dan Persahabatan
- HUT Bhayangkara Ke-75, Kapolres Madiun Minta Jajarannya Wajib Tingkatan Kemampuan Berbasis Kinerja