Sidak Ke Terminal Caruban, DPRD Jatim Ingin Pemprov Terapkan Konsep Three In One

sidak komisi d dprd jatim ke terminal cariuban/ist
sidak komisi d dprd jatim ke terminal cariuban/ist

Komisi D DPRD Jawa Timur sidak ke terminal tipe B Caruban, kabupaten Madiun pada selasa (25/1/2022).   Dalam agenda monitoring tersebut, anggota legislatif ingin Pemprov Jatim menerapkan konsep three in one untuk menarik minat masyarakat.


“Terminal ini makin kesini makin sepi, sudah saatnya dishub berfikir kreatif agar terminal menjadi ramai dan dikunjungi masyarakat. Bukan target profit, tapi paling tidak disukai dan disenangi masyarakat. Harus inovatif salah satunya jadikan terminal ini menjadi pusat three in one,” kata Ketua komisi D DPRD Jawa Timur dr Agung Mulyono.

Dikatakan dia, yang dimaksud dengan konsep three in one adalah 3P.  Yang pertama menjadi pusat transportasi angkutan umum. 

Sedangkan yang kedua, terminal tersebut juga bisa menjadi pusat kuliner dengan memanfaatkan lahan disekitarnya untuk membuka stand.

Kemudian, yang ketiga, juga bisa menjadi pusat hiburan di area terminal tersebut. 

Masyarakat bisa menyewa gedung untuk pernikahan, pertemuan dan acara lainnya. Strategi itu perlu dilakukan agar ekonomi masyarakat disekitarnya bisa ikut diberdayakan.

“Kalau satu pusat kegiatan terminal, yang kedua adalah pusat kegiatan pesta kan masyarakat butuh gedung untuk disewakan. Dan yang ketiga adalah pusat kuliner dan hiburan itu perlu dipikirkan,” tandas alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu.

Anggota DPRD Jatim dari Dapil Banyuwangi-Bondowoso dan Situbondo itu berharap agar Dinas Perhubungan (Dishub) dan LLAJ Jatim melakukan terobosan agar terminal yang sepi pengunjung kembali bangkit. 

Dia mendorong agar Pemprov Jatim memanfaatkan aset yang sudah ada untuk menambah kegiatan ekonomi, agar masyarakat semakin tertarik untuk datang.

“Intinya ini kita ingin agar terminal makin berdaya. Apalagi banyak tol yang dibangun. Rest area jualan makanan saja bisa hidup apalagi kita punya aset agar terminal tidak mati,” tambahnya.

Sementara itu, anggota DPRD Jatim dari fraksi PKB Samsul Arifin berharap agar Dishub dan LLAJ Jatim segera melakukan terobosan untuk memanfaatkan asset yang ada di terminal tersebut. 

Pasalnya, kecamatan Caruban sendiri adalah sudah berkembang menjadi ibukota kabupatren Madiun, sehingga banyak potensi ekonomi yang bisa diberdayakan.

“Harapan kita bersama tentunya terminal ini menjadi hal yang produktif dan banyak inovasi serta terobosan. Terlebih Caruban menjadi ibukota kabupaten. Di kanan kiri banyak lahan yang bisa difungsikan dan di desain untuk kebutuhan masyarakat,” kata politisi PKB tersebut.

Dari data yang dihimpun, kucuran anggaran dari Pemprov Jatim untuk pengelolaan terminal tipe B Caruban  pada tahun 2022 ini memang menurun tajam, hanya 180 juta untuk pemeliharaan dan kebersihan. 

Minimnya anggaran tersebut karena Dishub LLAJ Jatim mempriorotaskan untuk angkutan massal dan adanya recofusing anggaran akibat adanya pandemi Covid 19.

“Memang sangat menurun tapi masih ada biaya pemeliharaan dan tenaga kebersihan,” kata kepala seksi prasarana angkutan jalan Dishub dan LLAJ Jatim Ainur Rofik.

Meski demikian, kata Ainur Rofik, dia menyambut baik usulan dari komisi D DPRD Jatim untuk mengembangkan terminal tipe B Caruban untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

“Sangat potensi sekali, terutama di Caruban ini wisata kulinernya tidak ada. Lahan di Caruban ini akan diberdayakan agar terminal B ini ramai dan bisa dikunjungi masyarakat,” katanya.