Fenomena terorisme tunggal atau dikenal dengan lone wolf mengalami tren meningkat dalam yang salah satunya menjadi akibat perkembangan media sosial.
- Tolak KLB Deli Serdang, DPD Demokat Sumsel Datangi Kemenkumham dan Istana
- Tak Ada Perbedaan Ideologi Partai antara Gerindra dan PDIP, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Direncanakan
- Survei SSC, AHY Cawapres Favorit Warga Jatim
Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1).
"Fenomena teror seorang diri Lone Wolf ini juga cukup meningkat," kata Boy.
Boy menilai, konten-konten paham radikal yang beredar bebas di media sosial menjadi pemicu aksi meningkatnya gerakan terorisme lone wolf.
"Berkaitan dengan penyebarluasan paham radikalisme di sosial media sehingga seorang diri di antara warga negara kita ini telah berapa kali menjadi pelaku terorisme," terangnya.
Salah satu fenomea aksi terorisme lone wolf yang menyita perhatian adalah seorang perempuan berinisial ZA yang melakukan upaya menyerang Mabes Polri di Jakarta.
- Persiapan Program Kartu Prakerja 2023, Menko Airlangga: Anggaran Awal Rp 2,67 Triliun
- Temui Gibran Rakabuming, Zulkifli Hasan: Saya Titip Muhammadiyah dan NU
- Kanang Jadi Plh Ketua PDIP Jatim, Pengamat Nilai Ada 3 Alasan Krusial
ikuti update rmoljatim di google news