Tidak Sesuai Deadline Pemerintah, Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Kediri Masih Belum Turun

Ilustrasi minyak goreng/Net
Ilustrasi minyak goreng/Net

Kementrian Perdagangan pada 19 Januari lalu telah menetapkan harga minyak goreng satu harga secara nasional di harga Rp. 14.000 per liternya. Penetapan tersebut sudah langsung diterapkan disejumlah pasar modern di Kota Kediri. Namun, untuk pasar tradisional diberikan tenggang waktu satu minggu untuk menyesuaikan pada satu harga yakni sebesar Rp. 14.000 per liternya. 


Setelah tenggat satu minggu, hari ini, merupakan hari pertama bagi Pasar Tradisional untuk menerapkan harga minyak goreng satu harga. Namun, hari ini di sejumlah pasar tradisional di Kota Kediri, harga minyak goreng masih berada di harga Rp. 19.000 per liternya. 

Seperti yang dikatakan Ulik salah satu pedagang di Pasar Setono Bethek Kota Kediri, hari ini harga minyak goreng masih diharga Rp. 19.000. Selain itu, sebagian merk minyak goreng juga ditarik oleh distributor dengan alasan bulan depan akan ada penyetaraan harga yakni Rp 14.000 per liternya. 

"Untuk hari ini, harga minyak goreng masih di harga Rp. 19.000. Ada beberapa merk minyak goreng yang ditarik oleh distributornya dengan alasan akan ada penyesuaian harga pada bulan depan," kata Ulik kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Rabu (26/1). 

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin Kota Kediri, Salim Darmawan mengatakan, hari ini memang sudah mulai berlaku penyetaraan harga minyak goreng sebesar Rp. 14.000 untuk pasar tradisional, yang sebelumnya sudah diberikan waktu tenggang selama satu minggu setelah penetapan satu harga dari Kementrian perdagangan. 

"Kami akan melakukan pemantauan harga minyak goreng di Pasar Tradisional dalam waktu dekat ini. Pemantauan kita lakukan, apakah Pasar Tradisional ini sudah menetapkan satu harga minyak goreng atau belum," ujarnya.